Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Kegelapan Landa Bumi Usai Tumbukan Asteroid 66 Juta Tahun Lalu

Kompas.com - 24/12/2021, 17:01 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi mengungkap Bumi mengalami masa-masa kelam usai terjadinya tumbukan asteroid yang memusnahkan dinosaurus non-unggas, di mana kegelapan pernah menyelimuti planet ini.

Studi tersebut menyebut jelaga dari kebakaran hutan yang diakibatkan asteroid memenuhi langit dan menghalangi Matahari.

Peristiwa itu secara langsung berkontribusi pada gelombang kepunahan berikutnya.

Mengutip Live Science, Jumat (24/12/2021) setelah asteroid menghantam sekitar 66 juta tahun yang lalu, bencana alam itu dengan cepat memusnahkan banyak bentuk kehidupan.

Namun tak hanya itu saja, dampak hantaman menyebabkan pula perubahan lingkungan yang mengarah pada kepunahan massal yang berlangsung dari waktu ke waktu.

Hal tersebut dipicu adanya abu tebal serta partikel yang dimuntahkan ke atmosfer dan menyebar ke planet.

Baca juga: Kapan Asteroid Pemusnah Dinosaurus Tabrak Bumi? Peneliti Temukan Jawabannya

 

Sebagai hasilnya, itu akan membuat Bumi terselimuti kegelapan yang bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.

Selama masa kegelapan itu, fotosintesis akan gagal dan menyebabkan keruntuhan ekosistem.

Bahkan, setelah sinar Matahari bisa bersinar lagi, penurunan ekosistem bisa bertahan selama beberapa dekade lebih.

Temuan yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American Geophysical Union (AGU) yang diadakan di New Orleans ini pun menunjukkan bahwa kegelapan berperan dalam kepunahan massal setelah tumbukan asteroid.

"Konsentrasi jelaga (saat kegelapan menyelimuti Bumi) dalam beberapa hari hingga minggu pertama yang berasal dari kebakaran hutan akan cukup tinggi untuk mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke tingkat yang cukup rendah untuk mencegah fotosintesis," kata Peter Roopnarine, kurator geologi di Departemen Zoologi dan Geologi Invertebrata di California Academy of Sciences.

Baca juga: Lebih Besar dari Menara Eiffel, Asteroid Raksasa Dekati Bumi Pekan Ini

Ilustrasi asteroid. Beberapa asteroid, dengan aneka ukuran, melintas mendekat ke Bumi bulan Oktober dan November 2021.Shutterstock Ilustrasi asteroid. Beberapa asteroid, dengan aneka ukuran, melintas mendekat ke Bumi bulan Oktober dan November 2021.

Rekonstruksi kegelapan

Untuk menarik kesimpulan tersebut peneliti merekonstruksi komunitas ekologi yang ada pada saat tumbukan asteroid.

Peneliti menggunakan 300 spesies yang diketahui dari Formasi Hell Creek, hamparan kaya fosil dan batu pasir yang berasal dari periode akhir Kapur.

Mereka kemudian membuat simulasi pada periode kegelapan yang berlangsung antara 100 hingga 700 hari.

Hasil analisis, peneliti menemukan bahwa ekosistem dapat pulih setelah periode kegelapan yang berlangsung hingga 150 hari.

Baca juga: Ada Tumbukan Asteroid terhadap Jupiter, Apa Dampaknya ke Bumi?

 

Akan tetapi setelah 200 hari, komunitas yang sama mencapai titik kritis, di mana beberapa spesies punah.

Selama interval kegelapan 650 hingga 700 hari, tingkat kepunahan mencapai 65% hingga 81%.

"Kondisi bervariasi di seluruh dunia karena aliran atmosfer dan variasi suhu, tetapi kami memperkirakan bahwa kegelapan bisa bertahan di daerah Hell Creek hingga 2 tahun," ungkap Roopnarine.

Ia menambahkan ekosistem itu pada akhirnya dapat pulih kembali tetapi proses akan memakan waktu puluhan tahun. Peneliti bahkan menyebut pemulihan membutuhkan waktu 40 tahun.

Baca juga: Jika Asteroid Tidak Menghantam Bumi, Apa Dinosaurus Tetap Ada?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com