Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Perpanjang Masa Karantina dari Luar Negeri hingga 10 Hari

Kompas.com - 14/12/2021, 20:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Mencegah penyebaran varian Omicron

Pada kesempatan yang sama, Presiden Indonesian Society of Human Genetics (InaSHG) Dr Gunadi menjelaskan, mengacu pada technical brief yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 10 Desember lalu, penyebaran varian Omicron disebut lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Sehingga data awal WHO mengatakan, ada kemungkinan omicron lebih menular daripada Delta.

"Virulensi atau keparahan memang ada yang dirawat di rumah sakit (akibat varian Omicron), ada juga yang dilaporkan meninggal. Tetapi secara umum WHO menyatakan (varian) Omicron lebih ringan dari (varian) Delta, namun datanya masih minim," tuturnya.

Baca juga: Gejala Omicron Mirip Pilek, Ini Tanda Covid-19 yang Harus Diwaspadai

Kendati efikasi vaksin Covid-19 dinilai menurun sejak ditemukannya varian Omicron, Gunadi menegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat melindungi dari keparahan penyakit.

Selain itu, protokol kesehatan harus tetap dijalankan untuk menghindari paparan varian Omicron.

"Protokol kesehatan masih diperlukan di samping berjalannya vaksinasi," tegas Gunadi.

Senada dengannya, Alexander pun menuturkan upaya 3T (Tracing, Testing, dan Treatment) serta 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) terus dilakukan untuk mencegah penularan varian virus baru.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com