Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tanaman Predator, Begini Cara Bladderwort Makan Hewan Hidup-hidup

Kompas.com - 10/12/2021, 08:02 WIB
Zintan Prihatini,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

Sumber ABC News

Sementara, Krueger menduga bahwa jenis hewan yang dikonsumsi bladderwort cenderung kepada spesies krustasea kecil, seperti ostracoda, copepoda, dan kutu air.

"Penelitian ini akan menciptakan peluang bagi penjaga hutan di area tersebut dan organisasi kami, untuk pergi dan mempelajari semua lahan basah yang berbeda di wilayah Esperance, (dan memastikan) faktor konservasi tanaman," jelas Donna Beach, penjaga hutan dari Tjaltjraak Native Title Corporation.

Mengingat tanaman seperti bladderwort dapat bertahan hidup di lahan basah rendah nutrisi, Krueger yakin konservasi tanaman sangatlah penting.

Terlebih, jika curah hujan yang berkurang maupun kandungan nutrisi tinggi dari material pertanian sampai ke habitat mereka.

Krueger berkata, Esperance dikenal sebagai wilayah dengan tanah yang miskin nutrisi, itulah sebabnya bladderwort beradaptasi untuk mendapatkan nutrisi dari hewan.

Secara keseluruhan, terdapat 250 spesies bladderwort yang ada di dunia, dan sembilan di antaranya ditemukan di dekat Esperance.

"Sebagian besar spesies ini kami budidayakan, jadi orang-orang di kebun raya misalnya menanamnya. Tetapi saya berpendapat bahwa hal yang paling penting adalah benar-benar memastikan tanaman aman di lingkungan alami mereka," pungkasnya.

Baca juga: Nikel Indonesia Guncang Dunia, Ini Tanaman Penambang Nikel di Sorowako Sulsel

Cara bladderwort memangsa hewan

Menariknya, bladderwort telah dikenal sebagai tanaman pemangsa yang bergerak paling cepat di dunia karena taktiknya yang unik untuk menjebak hewan.

Tumbuhan ini memiliki kantung bawah air yang menempel pada bagian batang, dengan rambut-rambut kecil di sekelilingnya yang berfungsi sebagai penghubung untuk menangkap mangsa.

Mereka menjebak mangsanya di dalam kandung kemih (bladder) kemudian menghisapnya. Ketika mangsa sudah hinggap di tanaman ini, maka kandung kemih tanaman akan mengembang, menyedot air, hingga memakannya.

Proses tersebut dapat terjadi sangat cepat, mungkin sepersekian milidetik, 100 kali lipat lebih cepat daripada tanaman pemakan serangga Venus saat menangkap mangsanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com