Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Omicron Versi Siluman Ditemukan, Ilmuwan Ungkap Sulit Diidentifikasi

Kompas.com - 09/12/2021, 11:01 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sementara itu, setelah ditemukannya versi baru ini, para peneliti membagi garis keturunan varian B.1.1.529 menjadi varian Omicron sebagai BA.1 dan varian yang baru sebagai BA.2 untuk membedakan keduanya.

“Ada dua garis keturunan dalam Omicron, BA.1 dan BA.2, yang cukup berbeda secara genetik. Kedua garis keturunan mungkin berperilaku berbeda," jelas Direktur Institut Genetika University College London, Prof Francois Balloux.

Penemuan versi siluman dari varian Omicron itu muncul saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan kepada kabinetnya bahwa tampaknya varian Omicron lebih mudah menular.

Selanjutnya, para pejabat Inggris menyebut akan ada konsekuensi atau dampak dari munculnya varian virus baru sehingga diperlukan pembatasan lebih lanjut.

Baca juga: Varian Omicron Diduga Berevolusi pada Tikus, Ini Penjelasan Ilmuwan

 

Sementara itu, melalui rapat kabinet yang dihadiri oleh kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris Patrick Vallance, dan kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty, PM Johnson mengatakan kepada para menteri bahwa indikasi awal adalah Omicron lebih mudah menular dibandingkan varian Delta.

Di samping itu, para ilmuwan menggunakan analisis dari semua genom untuk mengonfirmasi varian mana yang menyebabkan infeksi Covid, meski tes PCR terkadang dapat memberikan indikasi.

Hal utama yang masih tidak diketahui oleh peneliti adalah bagaimana varian baru Omicron muncul.

Meski termasuk ke dalam varian Omicron, versi baru ini dinilai sangat berbeda secara genetik sehingga dapat memenuhi syarat sebagai variant of concern atau VoC jika menyebar dengan cepat.

Baca juga: Lawan Omicron, Antibodi Penetralisir Vaksin Pfizer Turun 41 Kali Lipat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com