Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Ibu Hamil dengan Penyakit Menular Seksual Berisiko Lahirkan Bayi Prematur

Kompas.com - 04/12/2021, 10:05 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Studi terbaru mengungkapkan, bahwa ibu yang terinfeksi penyakit menular seksual (PMS), baik sebelum maupun saat hamil berisiko melahirkan bayi prematur. Studi tersebut telah diterbitkan di jurnal JAMA pada 29 November lalu.

Penyakit menular seksual kemudian dikaitkan peneliti dengan tingginya risiko ibu hamil melahirkan dini, seperti dilansir dari CNN, Senin (29/11/2021).

Untuk diketahui, kelahiran prematur adalah kondisi di mana bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu.

Baca juga: 4 Penyakit Menular Seksual Super Baru yang Dikhawatirkan Para Ahli

Peneliti menyebut, kelahiran dini menjadi penyebab utama komplikasi hingga kematian bayi di seluruh dunia. Setidaknya berkontribusi pada 10 persen kelahiran bayi di Amerika Serikat.

Selain itu, mereka mencatat jumlah kelahiran bayi prematur meningkat sejak tahun 2016 sampai 2019, sehingga diperlukan lebih banyak upaya untuk mengidentifikasi faktor risiko tersebut.

Penyakit menular seksual pada ibu diketahui dapat membahayakan janin. Akan tetapi, para peneliti masih ragu dengan keterkaitan keduanya.

Oleh sebab itu, mereka menggunakan data kelahiran serta catatan medis lebih dari 14 juta pasangan ibu dan bayi di Amerika Serikat untuk menguji hubungan antara penyakit menular seksual dengan kelahiran prematur.

Hasilnya, dari keseluruhan ibu di AS yang melahirkan antara bulan Januari 2016 hingga Desember 2019, sebanyak 1,9 persen ibu memiliki klamidia, 0,3 persen menderita gonore, dan 0,1 persen terinfeksi sifilis, baik sebelum atau selama kehamilan.

Selain itu, sebanyak 8 persen atau sekitar 1.146.800 bayi prematur lahir, berdasarkan data dari keseluruhan persalinan pada periode tersebut.

Para peneliti menyebutkan, ibu dengan klamidia, gonore, atau sifilis memiliki kemungkinan hampir dua kali lebih besar mengalami kelahiran prematur dengan rentang usia kehamilan antara 32 sampai 36 minggu.

"Meskipun efeknya ringan, IMS (infeksi menular seksual) tampaknya meningkatkan kemungkinan Anda melahirkan prematur," ujar penulis studi sekaligus profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Iowa, Kelli Ryckman.

Dapat memengaruhi waktu kelahiran

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), klamidia dan gonore adalah penyakit kelamin yang dapat menular melalui hubungan seks vaginal, anal atau oral dengan seseorang yang terinfeksi, serta dapat dialami pria maupun wanita.

Penyakit klamidia dapat mengakibatkan rusaknya sistem reproduksi wanita secara permanen.

Baik klamidia ataupun gonore, menurut peneliti dapat menyebabkan kelahiran prematur dan ditularkan kepada bayi saat melahirkan. Penularan tersebut kemungkinan besar menyebabkan pneumonia dan infeksi telinga.

Baca juga: Kenali Gejala Infeksi Menular Seksual, dari Gatal hingga Muncul Tumor

Kendati belum menyelidiki secara pasti bagaimana penyakit menular seksual pada ibu hmil dapat memengaruhi kelahiran bayi, para peneliti memiliki beberapa teori yang dianggap cukup masuk akal.

Mereka menjelaskan, bahwa infeksi klamidia dan gonore bisa naik melalui vagina dan leher rahim yang memicu terjadinya korioamnionitis, kondisi di mana bakteri menginfeksi selaput di sekitar janin dan cairan tempat janin hidup.

Sedangkan, pada infeksi sifilis dapat menyebar melalui kontak langsung dengan luka sifilis di dekat penis, vagina, anus, serta rektum.

Baca juga: Donovanosis, Penyakit Menular Seksual yang Gerogoti Kelamin Manusia

Hal inilah yang menurut tim peneliti menyebabkan infeksi sistemik dan memicu plasenta mengalami inflamasi atau peradangan.

“Semua respons ini dapat menyebabkan peradangan dan mengaktifkan sistem kekebalan ibu atau janin, yang merupakan penyebab pasti kelahiran prematur. Namun, apakah infeksi pada ibu menyebabkan kelahiran prematur tergantung pada karakteristik dan konsentrasi patogen serta waktu infeksi,” tulis mereka.

Di sisi lain, para dokter dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas tetap menyarankan agar studi ini tetap harus didalami lagi. Sebab, beberapa aspek dalam penelitian masih perlu divalidasi.

Mencegah penyakit menular seks

Penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore atau sifilis kerap disebut 'silent infection' karena minimnya gejala awal yang dapat diamati.

Namun, beberapa gejala umum yang mungkin dirasakan antara lain, keputihan yang tidak normal atau pendarahan, sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri di dubur, keluarnya cairan, gatal, dan sakit saat buang air besar.

Menurut CDC, untuk melindungi diri kita dan pasangan dari infeksi tersebut, maka seks aman perlu diperhatikan. Misalnya dengan penggunaan kondom selama berhubungan seksual.

Sementara itu, CDC merekomendasikan wanita hamil yang berusia di bawah 25 tahun ataupun berisiko tinggi untuk segera melakukan skrining klamidia dan gonore pada trimester pertama kehamilan.

"Jika Anda sedang hamil dan curiga terkena infeksi menular seksual, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda, lakukan tes dan pengobatan jika Anda terinfeksi. Jika Anda terinfeksi infeksi menular seksual, pastikan untuk mendiskusikan risiko komplikasi kehamilan dengan dokter kandungan Anda," pungkas Ryckman.

Baca juga: Apa Itu Gonore, Infeksi Menular Seksual Pilek pada Alat Kelamin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com