Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dia Robot Hidup Pertama yang Diklaim Bisa Bereproduksi

Kompas.com - 02/12/2021, 11:02 WIB
Zintan Prihatini,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Robot yang hidup dari replikasi sel katak

Sel punca merupakan sel yang tidak terspesialisasi tetapi mampu untuk berkembang menjadi jenis sel yang berbeda.

Para peneliti menggunakan sel induk hidup dari embrio katak cakar Afrika kemudian membiarkannya dierami.

"Kebanyakan orang menganggap robot terbuat dari logam dan keramik. Bukan dari apa robot itu dibuat, tetapi apa yang dilakukannya, yang bertindak demi manusia. Dengan cara itu robot (xenobot) jelas merupakan organisme yang terbuat dari sel katak (katak cakar Afrika) yang tidak dimodifikasi secara genetik," papar Bongard.

Kemudian, para peneliti menulis bahwa xenobot menggunakan 'replikasi kinematik', yaitu sebuah proses yang terjadi di tingkat molekuler tetapi bukan organisme yang pernah diamati sebelumnya.

“Replikasi kinematik dalam molekul sangat penting pada awal kehidupan di Bumi. Tetapi kami tidak tahu apakah bentuk replikasi ini, yang sekarang kita lihat dalam kelompok sel, berperan dalam asal usul kehidupan,” jelasnya.

Baca juga: Siap-siap, Robot Anjing Bakal Bantu Manusia Jelajahi Gua Planet Mars

Dengan menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) para peneliti menemukan, bahwa ketika xenobot dibentuk menjadi bentuk tertentu, misalnya karakter video game Pac-Man, replikasi terus berlanjut ke generasi selanjutnya.

Sementara, prof Mark Miodownik yang merupakan direktur Institute of Making di University College London, menyambut baik penelitian tersebut. Dia berkata, penemuan ini adalah hal luar biasa yang terjadi dalam dunia sains.

Bongard berharap, nantinya akan ada mesin yang dapat mereplikasi diri dan bisa dikembangkan untuk membantu pekerjaan manusia.

Kabar baiknya, simulasi komputer yang dilakukan oleh tim peneliti menunjukkan, xenobot mampu untuk memperbaiki sirkuit listrik.

“Ini adalah mesin yang sangat kecil, biodegradable dan biokompatibel, dan mereka sangat senang berada di air tawar,” pungkas Bongard.

Baca juga: Selamatkan Spesies Langka, Ilmuwan Ciptakan Robot Kungkang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com