Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2021, 21:15 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Tanggal 1 desember ditandai sebagai Hari AIDS Sedunia, untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terkait HIV/AIDS.

Di tahap awal penyakit HIV/AIDS, gejala yang muncul biasanya mirip seperti flu. Tapi, bahkan pada sebagian orang tak muncul gejala apa pun, sehingga tak jarang terlambat terdiagnosis.

Apa itu HIV?

Human immunodeficiency virus atau HIV adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh.

HIV menargetkan sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan orang terhadap banyak infeksi dan bahkan beberapa jenis kanker yang dapat dilawan oleh orang dengan sistem kekebalan yang sehat.

HIV yang tidak diobati mempengaruhi dan membunuh sel CD4, yang merupakan jenis sel kekebalan yang disebut sel T.

Baca juga: Hari AIDS Sedunia, Apa Bedanya HIV dengan AIDS?

Seiring waktu, karena HIV membunuh lebih banyak sel CD4, maka tubuh lebih mungkin terkena berbagai jenis penyakit dan kanker.

HIV berkembang menjadi AIDS

Tahap paling lanjut dari infeksi HIV adalah Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), yang dapat memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang jika tidak diobati, tergantung pada kondisi masing-masing individu.

Namun, tidak semua orang yang mengidap HIV akan berkembang menjadi AIDS.

HIV membunuh sel CD4. Orang dewasa yang sehat umumnya memiliki jumlah CD4 500 hingga 1.600 per milimeter kubik. Jika jumlah CD4-nya turun hingga di bawah 200 per milimeter kubik, maka akan didiagnosis AIDS.

Diagnosis AIDS juga bisa terjadi, jika orang dengan HIV mengembangkan infeksi oportunistik atau kanker yang jarang terjadi pada orang yang tidak memiliki HIV.

Infeksi oportunistik seperti pneumonia Pneumocystis jiroveci adalah salah satu yang hanya terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang sangat lemah, seperti seseorang dengan infeksi HIV lanjut (AIDS).

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah seseorang mengidap HIV adalah dengan melakukan tes.

Meskipun virus dapat menyebabkan gejala, itu tidak dapat diandalkan untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi HIV.

Apalagi, beberapa orang tidak memiliki gejala sama sekali. Jadi, cara terbaik adalah melakukan tes, terutama jika Anda merasa berisiko.

Lalu, berapa lama akan muncul gejala pada orang yang terinfeksi HIV?

Beberapa orang merasakan gejala seperti flu 1-4 minggu setelah mereka pertama kali terinfeksi. Seringkali flu bertahan satu atau dua minggu. Tahap ini disebut infeksi HIV akut atau primer.

Kemudian, orang dengan HIV akan merasa baik-baik saja hingga 10 tahun atau lebih tanpa muncul gejala lebih lanjut. Ini disebut infeksi HIV tanpa gejala.

Meskipun merasa baik-baik saja, virus HIV tetap aktif di tubuh dan bisa ditularkan kepada orang lain.

Setelah HIV secara serius merusak sistem kekebalan, mulai muncul risiko terkena penyakit yang dapat dilawan oleh tubuh yang sehat. Ini adalah tahap infeksi HIV bergejala, di mana masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi oportunistik muncul.

Baca juga: Situasi HIV/AIDS di Indonesia, Penambahan Kasus Baru Masih Meningkat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com