Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aspek Sosial Berlapis dari Kejadian Makam Vanessa Angel dan Bibi Rusak

Kompas.com - 11/11/2021, 16:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Disonansi kognitif adalah situasi yang mengacu pada konflik mental, yang terjadi ketika keyakinan, sikap, dan perilaku seseorang tidak selaras.

Dalam situasi ini, ketika ada keluarga yang berduka, sudah sepatutnya orang lain tahu diri.

"Tetapi kok ya dalam praktiknya tidak demikian, justru orang bergembira dalam kedukaan orang lain," ungkapnya.

"Dalam konteks tertentu bisa dibaca, step pertama yang terjadi adalah disonansi kognitif ini."

2. Ego sentrisme

Yang kedua, Widyanta melihat kejadian seperti ini menunjukkan adanya ego-sentrisme.

"Ada sikap egosentris dari subyek digital itu," kata Widyanta.

Sikap egosentris yang dimaksud adalah orang-orang lebih mementingkan kepentingannya sendiri, tanpa mempedulikan kedukaan orang lain yang jelas-jelas menjadi kesengsaraan bagi keluarga yang ditinggalkan.

3. Praktik eksploitasi

Aspek ketiga ada praktik eksploitasi.

Dia menjelaskan, yang dieksploitasi di sini adalah menjadikan kedukaan orang lain sebagai bahan pemberitaan atau bahan konten yang tidak pantas.

4. Menjadikan komoditas atau spectacle

Level keempat ini merupakan turunan dari praktik eksploitasi. Di mana subyek digital menjadikan musibah sebagai komoditas.

Selain komoditas, turunan yang lain adalah sengaja membuat musibah sebagai tontonan atau spectacle.

5. Bahan rekognisi atau pengakuan

Dijelaskan Widyanta, setelah suatu musibah dijadikan komoditas dan atau tontonan, musibah kemudian dijadikan bahan rekognisi bagi si pelaku swafoto.

"Setelah menjadikan komoditas atau spectacle, ujungnya kok jadi sangat tidak mengenakkan," ungkap Widyanta.

"Jadi menghadirkan kesengsaran orang lain sebagai sumber atau bahan, agar dia mendapatkan rekognisi (pengakuan)," paparnya.

Baca juga: Sopir Vanessa Angel Ngantuk Diduga Alami Microsleep, Ini Kata Pakar Kesehatan Tidur

Widyanta mengatakan, fenomena seperti ini benar-benar aneh. Pasalnya dengan kata lain, korban dalam kejadian ini menjadi subyek hiburan sesuai keinginan subyek digital atau pembuat konten digital.

"Ini sesuatu yang tidak pintas. Ini betul-betul empatinya mati. Kematian empati bisa dibilang terjadi di realitas masyarakat digital hari ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com