Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luwak Betina Rela Berperang demi Dapatkan Pejantan

Kompas.com - 11/11/2021, 17:30 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mongoose atau luwak adalah salah satu dari spesies karnivora yang biasa ditemukan di Afrika, Asia, dan Eropa. Jenis luwak kerdil (Helogale parvula) berukuran 17-24 cm dengan ekor sepanjang 15-20 cm.

Sedangkan spesies terbesar adalah luwak ekor putih (Ichneumia albicauda), panjang tubuhnya berukuran 48–71 cm, dengan ekor yang dapat memanjang hingga 47 cm.

Melansir New Scientist, Selasa (9/11/2020) sebuah studi mengungkapkan, bahwa luwak berpita betina sengaja memimpin kelompok mereka untuk "berperang" dengan kelompok betina lainnya sebagai saingan, agar bisa mengawini pejantan dari kelompok lainnya saat kekacauan berlangsung. 

Penelitian tersebut dilakukan peneliti dari University of Exeter di Inggris, Michael Cant bersama timnya, yang  telah mempelajari kelompok luwak liar di Queen Elizabeth National Park di Uganda selama 25 tahun terakhir.

Baca juga: Berang-berang, Hewan Berwajah Lucu yang Setia pada Satu Pasangan

Berdasarkan temuannya, luwak berpita sangat teritorial dan hidup dalam kelompok berjumlah 20 ekor, kemudian akan berkelahi dengan kelompok lainnya hingga tiga kali dalam satu bulan.

Para peneliti menduga, bahwa para betina yang memimpin kelompok mereka ke dalam perkelahian ini bertujuan untuk mencari pasangan baru.

“Kelompok luwak berpita sangat tertutup. Hampir tidak ada dari mereka yang bepergian, jadi tingkat keterkaitan dalam kelompok meningkat seiring waktu,” ujar Cant. 

Para peneliti menangkap rekaman video betina yang kawin dengan pejantan dalam kelompok saingan selama kekacauan sedang berlangsung, yakni di saat mereka tidak dijaga oleh pejantan mereka sendiri.

Selain itu, peneliti mengungkapkan, bahwa kemungkinan terjadinya perkelahian meningkat ketika betina sedang berahi. Hal ini menunjukkan bahwa dibandingkan luwak jantan, betina memulai serta memimpin kelompok mereka saat perkelahian.

“Kemungkinan untuk terlibat dalam perkelahian ini meningkat seiring bertambahnya usia kelompok, dan saat tingkat perkawinan sedarah dalam kelompok meningkat,” tambah Cant.

Lebih lanjut, Cant menyebut, perilaku tersebut adalah contoh kepemimpinan eksploitatif, di mana betina dewasa bisa bereproduksi dengan baik sementara anggota kelompok lainnya tidak.

Baca juga: Tak Mau Langsung Kawin, Hamster Betina Harus Mengenal Aroma Jantan Lebih Dulu

Melansir Pets on Mom, Selasa (26/9/2017) luwak tidak memiliki musim kawin yang tetap, sebaliknya mereka dapat kawin kapan saja sepanjang tahun selama mereka sehat dan bergizi baik.

Mereka yang siap kawin akan mengeluarkan suara "kikikan" untuk memperingatkan lawan jenis.

Beberapa spesies luwak juga akan menggunakan aroma sebagai tanda di sekitar wilayah mereka, untuk menandakan kesiapan mereka untuk bereproduksi.

Kemudian, begitu menemukan pasangan, mereka akan sering berkembang biak dengan pasangan yang sama selama beberapa tahun. Saat betina sedang berahi, para pejantan membuntuti dan menjaga mereka dari saingan dalam kelompok yang sama.

Setelah kawin, betina membawa anak mereka di dalam kandungannya selama beberapa minggu sebelum melahirkan di sarang atau liang. Menariknya, luwak betina dalam kelompok yang sama secara serempak akan melahirkan pada hari yang sama.

Baca juga: Bunglon Jantan Mengubah Warnanya Lebih Cerah untuk Ajak Betina Kawin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com