Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Temukan Peradangan Jantung pada Hewan Peliharaan yang Positif Covid-19

Kompas.com - 09/11/2021, 18:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber WebMD

KOMPAS.com - Covid-19 tak hanya menginfeksi manusia, tetapi virus ini juga dapat menginfeksi hewan peliharaan. Bahkan, virus corona penyebab Covid-19 disebut bisa menyebabkan miokarditis atau peradangan jantung.

Melansir WebMD, Jumat (5/11/2021) dalam sebuah penelitian kecil tahun 2021 di jurnal Veterinary Record menunjukkan, bahwa anjing dan kucing dapat terinfeksi varian Alpha Covid-19.

Banyak dari pemilik hewan peliharaan ini mengatakan, bahwa peliharaannya memiliki gejala pernapasan beberapa minggu sebelum mereka sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Kasus Covid-19 Global Mendekati 250 Juta Saat Gelombang Delta Mereda

Staf klinik hewan di Inggris mengamati peningkatan atipikal tiba-tiba pada kucing dan anjing yang mengalami miokarditis.

Kemudian, para peneliti mendalami kasus empat kucing dan dua anjing yang menderita miokarditis parah. Sebanyak dua kucing dan satu anjing dites PCR dan hasilnya positif virus corona.

Sementara dua kucing dan anjing lainnya dites positif antibodi antara 2-6 minggu setelah mengindikasikan tanda-tanda penyakit jantung.

"Semua hewan ini adalah pasien kritis. Mereka membutuhkan perawatan intensif, jadi mereka berada di rumah sakit selama beberapa hari," ujar kepala ahli jantung di Ralph Veterinary Referral Centre di Inggris sekaligus penulis studi, Dr Luca Ferasin.

Dia menyebut, untungnya sebagian besar hewan peliharaan yang mengalami hal tersebut telah pulih.

"Semua (hewan) membaik dan membuat peningkatan yang luar biasa di rumah, dengan pengecualian satu kucing yang aritmianya kambuh dan akhirnya tertidur," tambahnya.

Tanda-tanda miokarditis pada hewan peliharaan

Tanda-tanda miokarditis pada hewan peliharaan termasuk kesulitan bernapas, tetapi tidak seperti manusia di mana kesulitan bernapas mungkin dari infeksi paru-paru yang terisi oleh cairan di paru-paru, yang dikenal sebagai edema paru atau gagal jantung kongestif.

Beberapa hewan peliharaan dalam penelitian ini pingsan karena ritme jantung abnormal yang mendasarinya. Mereka semua mengalami kelesuan dan kehilangan nafsu makan.

Dr Jose Arce, presiden American Veterinary Medical Association juga mencatat bahwa gejalanya bisa termasuk demam atau masalah pencernaan.

Sementara itu, miokarditis bukanlah penyakit baru yang dialami anjing atau kucing. Ferasin menyebut, tercatat jumlah kasus telah meningkat di klinik dokter hewan antara Desember 2020 dan Februari 2021.

Kasusnya pun terlihat menurun sekitar bulan April 2021. 

"Persentase kasus miokarditis kembali turun, mulai April tahun ini, Jadi, kami percaya bahwa gelombang varian Alpha yang menyebabkan lonjakan kasus miokarditis. Mungkin ini bukan lagi masalah besar, tetapi penting bagi dokter hewan khususnya untuk mewaspadai kemungkinan ini," papar Ferasin.

Baca juga: 2 Kucing Positif Covid-19, Bisakah Hewan Piaraan Tularkan Virus?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com