Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter Temukan Peradangan Jantung pada Hewan Peliharaan yang Positif Covid-19

Melansir WebMD, Jumat (5/11/2021) dalam sebuah penelitian kecil tahun 2021 di jurnal Veterinary Record menunjukkan, bahwa anjing dan kucing dapat terinfeksi varian Alpha Covid-19.

Banyak dari pemilik hewan peliharaan ini mengatakan, bahwa peliharaannya memiliki gejala pernapasan beberapa minggu sebelum mereka sakit dan dinyatakan positif Covid-19.

Staf klinik hewan di Inggris mengamati peningkatan atipikal tiba-tiba pada kucing dan anjing yang mengalami miokarditis.

Kemudian, para peneliti mendalami kasus empat kucing dan dua anjing yang menderita miokarditis parah. Sebanyak dua kucing dan satu anjing dites PCR dan hasilnya positif virus corona.

Sementara dua kucing dan anjing lainnya dites positif antibodi antara 2-6 minggu setelah mengindikasikan tanda-tanda penyakit jantung.

"Semua hewan ini adalah pasien kritis. Mereka membutuhkan perawatan intensif, jadi mereka berada di rumah sakit selama beberapa hari," ujar kepala ahli jantung di Ralph Veterinary Referral Centre di Inggris sekaligus penulis studi, Dr Luca Ferasin.

Dia menyebut, untungnya sebagian besar hewan peliharaan yang mengalami hal tersebut telah pulih.

"Semua (hewan) membaik dan membuat peningkatan yang luar biasa di rumah, dengan pengecualian satu kucing yang aritmianya kambuh dan akhirnya tertidur," tambahnya.

Tanda-tanda miokarditis pada hewan peliharaan

Tanda-tanda miokarditis pada hewan peliharaan termasuk kesulitan bernapas, tetapi tidak seperti manusia di mana kesulitan bernapas mungkin dari infeksi paru-paru yang terisi oleh cairan di paru-paru, yang dikenal sebagai edema paru atau gagal jantung kongestif.

Beberapa hewan peliharaan dalam penelitian ini pingsan karena ritme jantung abnormal yang mendasarinya. Mereka semua mengalami kelesuan dan kehilangan nafsu makan.

Dr Jose Arce, presiden American Veterinary Medical Association juga mencatat bahwa gejalanya bisa termasuk demam atau masalah pencernaan.

Sementara itu, miokarditis bukanlah penyakit baru yang dialami anjing atau kucing. Ferasin menyebut, tercatat jumlah kasus telah meningkat di klinik dokter hewan antara Desember 2020 dan Februari 2021.

Kasusnya pun terlihat menurun sekitar bulan April 2021. 

"Persentase kasus miokarditis kembali turun, mulai April tahun ini, Jadi, kami percaya bahwa gelombang varian Alpha yang menyebabkan lonjakan kasus miokarditis. Mungkin ini bukan lagi masalah besar, tetapi penting bagi dokter hewan khususnya untuk mewaspadai kemungkinan ini," papar Ferasin.

Ketika dokter hewan mengetahui tentang pemilik hewan peliharaan sudah terinfeksi Covid-19, mereka mulai bertanya-tanya apakah ada hubungan antara infeksi virus corona pada manusia dan miokarditis hewan peliharaan.

"Sangat meyakinkan bahwa ada infeksi di dalam rumah dan kemudian beberapa minggu kemudian, tanda-tanda klinis muncul pada hewan peliharaan kami. Perbedaan besarnya adalah ketika pemiliknya mengalami gejala pernapasan dengan demam dan gejala khas Covid, hewan peliharaan terkena penyakit jantung," jelas dr Ferasin.

Lebih lanjut, dia menyatakan, bahwa ada kemungkinan hewan peliharaan dengan gejala lain mungkin tidak terlihat oleh dokter.

Dia menyebut, dari penelitian yang ada ternyata virus corona menular dari manusia ke hewan peliharaan. Namun, tidak ada bukti bahwa virus tersebut berpindah dari hewan peliharaan ke manusia.

"Sepertinya virus hanya dapat ditularkan dari manusia ke hewan peliharaan dan itu mungkin pesan yang sangat penting, untuk menghindari semacam kepanikan terhadap publikasi ini. Kami tidak ingin orang berpikir bahwa mereka mungkin tertular Covid-19 dari hewan. Mungkin sebaliknya," jelasnya.

Arce mengatakan, bahwa kasus Covid-19 tampaknya menyebar dari manusia ke hewan.

"Walaupun Covid-19 merupakan penyakit manusia, ada kasus infeksi Covid yang terdokumentasi pada hewan," kata Arce.

Berdasarkan laporan yang ada, Covid-19 juga ditularkan pada satwa liar di kebun binatang, hewan peliharaan, dan hewan di peternakan cerpelai.

Arce menambahkan, dalam kebanyakan kasus yang ada hewan memiliki kondisi yang sangat ringan. Seperti halnya manusia, hewan yang memiliki sistem kekebalan yang lemah mungkin mengalami gejala yang lebih parah.

Pemilik hewan peliharaan dapat melindungi mereka dengan tindakan pencegahan termasuk mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh hewan peliharaan, dan mengenakan masker.

"Masker tidak boleh dikenakan pada hewan peliharaan, karena tidak aman untuk mereka," tegasnya.

Jika memungkinkan, seseorang yang terinfeksi Covid-19 harus berusaha menghindari kontak dengan hewan peliharaannya.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/09/180300023/dokter-temukan-peradangan-jantung-pada-hewan-peliharaan-yang-positif-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke