Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perburuan Sebabkan Gajah Berevolusi Tanpa Punya Gading

Kompas.com - 24/10/2021, 10:05 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Sepasang gading yang besar dan kuat merupakan keuntungan bagi gajah. Gading memungkinkan gajah untuk menggali air, mengupas kulit kayu untuk makanan, dan berkelahi dengan gajah lain.

Namun peneliti menunjukkan, bahwa perburuan liar dapat menjadi penyebab gajah berevolusi secara cepat dan tumbuh tanpa gading.

Hasil tersebut didapat setelah peneliti melakukan studi mengenai perang saudara dan perburuan liar di Mozambik selama 1977-1992.

Baca juga: Mengapa Gajah Tidak Bisa Melompat?

Selama periode tersebut, sekitar 90 persen gajah di wilayah yang sekarang menjadi Taman Nasional Gorongosa di bantai untuk diambil gadingnya untuk membiaya perang.

Mengutip Phys, Jumat (22/10/2021) setelah perang, betina yang masih hidup tanpa gading mewariskan gen pada anaknya. Gen memang bertanggung jawab apakah gajah mewarisi gading dari orang tuanya.

Dan yang mengejutkan, setengah dari gajah betina secara alami cenderung memiliki karakteristik utama, yakni tak memiliki gading. Sementara sebelum perang, hanya kurang dari seperlima gajah yang tak memiliki gading. Keberadaan gajah tanpa gading pun menjadi semakin umum di Afrika.

Dalam studinya para peneliti di Mozambik mengamati sekitar 800 gajah di taman nasioal selama beberapa tahun untuk membuat katalog induk dan anak.

"Anak gajah betina dan jantan tinggal di dekat induknya sampai usia tertentu," kata Joyce Poole, ahli biologi dan salah satu pendiri Elephant Voices.

Kemudian ia mengumpulkan sampel darah dari tujuh gajah betina bergading dan 11 gajah tanpa gading lalu menganalis DNA mereka untuk mengetahui perbedaannya.

Analisis genetik mereka mengungkapkan, dua bagian penting dari DNA gajah yang menurut mereka berperan dalam mewariskan sifat gading. Gen yang sama dikaitkan dengan perkembangan gigi pada mamalia lain.

"Mereka telah menghasilkan bukti perubahan genetik yang membantu para ilmuwan dan masyarakat memahami bagaimana kita memiliki pengaruh besar pada evolusi bentuk kehidupan lain," papar Chris Darimont, seorang ilmuwan konservasi di University of Victoria di Kanada, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

Baca juga: Sering Jadi Sasaran Perburuan Liar, Faktanya Gajah Memiliki Banyak Manfaat bagi Kehidupan

Kebanyakan orang menganggap evolusi sebagai sesuatu yang berjalan lambat dan terjadi selama ratusan atau ribuan tahun.

Tetapi, manusia ternyata dapat menjadi akselerator. Dan fakta bahwa seleksi dramatis gading ini terjadi selama 15 tahun adalah temuan yang mencengangkan.

Sekarang para ilmuwan sedang mempelajari apa arti gajah tanpa gading bagi spesies dan lingkungan sabananya.

Penelitian dipublikasikan di jurnal Science.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com