Selain itu, panel juga merekomendasikan agar orang yang berusia di atas 60 tahun yang mendapatkan vaksinasi Sinopharm dan Sinovac, menerima dosis tambahan sekitar satu hingga tiga bulan setelah menyelesaikan jadwal vaksin mereka.
Hal itu berdasarkan penelitian di Amerika Latin, bahwa efektivitas vaksin tersebut menurun dari waktu ke waktu.
“Data pengamatan pada suntikan Sinopharm dan Sinovac, dengan jelas menunjukkan bahwa pada kelompok usia yang lebih tua, kinerja vaksin menurun setelah dua dosis,” kata Joachim Hombach, sekretaris panel ahli independen.
Baca juga: Studi: Vaksin Booster dari Sinovac Tingkatkan Antibodi 7 Kali Lipat
"Kami juga tahu bahwa penambahan dosis ketiga atau pindah ke jadwal dua tambah satu memberikan respons (kekebalan) yang kuat. Jadi kami berharap bisa mendapatkan perlindungan yang jauh lebih baik dari sana," katanya.
Panel tersebut menekankan, otoritas kesehatan yang menggunakan vaksin Sinopharm dan Sinovac harus mengutamakan untuk memaksimalkan cakupan dua dosis pada populasi yang lebih tua dan kemudian memberikan dosis ketiga.
O’Brien mengatakan, saat ini sekitar 3,5 miliar dosis vaksin Covid-19 telah diberikan. Diperkirakan 1,5 miliar dosis yang tersedia secara global setiap bulan, cukup untuk memenuhi target vaksinasi 40% dari populasi masing-masing negara pada akhir tahun, meski distribusinya tidak merata.
"Memberikan dosis booster kepada individu yang telah mendapat manfaat dari respons vaksin primer, seperti mengenakan dua jaket pelampung pada seseorang dan membiarkan orang lain tanpa jaket pelampung," kata O'Brien.
"Jaket pelampung tambahan saat ini harus kita berikan ke orang-orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan."
Kelompok SAGE, yang terdiri dari para ahli independen yang membuat kebijakan tetapi bukan rekomendasi peraturan, akan meninjau semua data global tentang suntikan penguat (booster) dalam pertemuan 11 November mendatang, terutama terkait varian dan potensi berkurangnya kekebalan.
Hingga saat ini, vaksin Covid-19 yang disetujui WHO antara lain vaksin Pfizer-BioNTech, Janssen, Moderna, Sinopharm, Sinovac, dan AstraZeneca.
Baca juga: Apa Itu Vaksin Booster?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.