Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Minta Vaksin Booster di Negara Maju Ditangguhkan, Ini Alasannya

Kompas.com - 06/08/2021, 08:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan penangguhan vaksinasi booster atau dosis ketiga di negara maju, setidaknya hingga akhir September.

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa perlu ada penangguhan dosis ketiga di negara-negara maju, agar sebagian besar vaksin bisa diberikan ke negara-negara berpenghasilan rendah atau yang masih tertinggal dalam program vaksinasinya karena kekurangan pasokan vaksin.

"Saya memahami kepedulian semua pemerintah untuk melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi kami tidak dapat menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global menggunakan lebih banyak lagi," ujar Tedros.

Sejumlah negara, termasuk Israel dan Jerman, telah mengumumkan rencana melakukan vaksinasi dosis ketiga.

Namun Tedros memperingatkan banyak negara yang lebih miskin tertinggal dalam program vaksinasinya.

Baca juga: Studi: Vaksinasi Saja Tidak Cukup untuk Menghentikan Pandemi Covid-19

Seperti Indonesia - yang telah mengalami lonjakan infeksi dan kematian dalam beberapa bulan terakhir karena varian Delta - baru memvaksinasi 7,9 persen dari populasinya, menurut Our World in Data.

Sementara, di Haiti dan Republik Demokratik Kongo, belum ada penduduk yang menerima dua dosis vaksin.

Menurut WHO, negara-negara berpenghasilan rendah hanya mampu memberikan 1,5 dosis untuk setiap 100 orang karena kurangnya pasokan.

Lebih jauh Tedros mengatakan, penangguhan vaksin booster di negara-negara maju, akan memungkinkan setidaknya 10 persen populasi di setiap negara untuk mendapatkan vaksinasi.

Mempersempit kesenjangan

Ini adalah seruan keras dari WHO, karena badan tersebut berusaha untuk mempersempit kesenjangan antara negara-negara berpenghasilan tinggi dan berpenghasilan rendah.

Itu ingin 10 persen orang di setiap negara divaksinasi bulan depan, tetapi target itu tidak mungkin terpenuhi dengan kondisi seperti sekarang.

Sementara itu, Israel telah memulai memberikan vaksin booster kepada penduduknya yang berusia di atas 60 tahun.

Sedangkan Jerman baru saja mengumumkan pada Selasa (3/8/2021), bahwa negara itu akan segera memberikan dosis ketika vaksin Moderna dan Pfizer kepada penduduknya.

Di Inggris, jutaan orang yang diklasifikasikan sebagai kelompok rentan akan mendapatkan vaksin booster pada September mendatang.

Adapun AS belum mengumumkan kebijakan tentang vaksin booster, namun Gedung Putih mengatakan pada Rabu (4/8/2021) bahwa negara itu memiliki dosis yang cukup untuk didistribusikan ke luar negeri dan menjamin seluruh penduduk AS mendapatkan vaksinasi.

Baca juga: Perbedaan Paru-paru Pasien Covid-19 yang Sudah Vaksin dan Belum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com