KOMPAS.com - Kesurupan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi seseorang atau sekelompok orang yang mengekspresikan perilaku di luar kesadaran mereka. Kesurupan disebut juga dengan kerasukan.
Ternyata, walaupun sering dikaitkan dengan masuknya roh atau makhluk halus, kesurupan bisa dijelaskan secara ilmiah. Begini penjelasan ilmiah kesurupan.
Dalam dunia psikiatri, kesurupan dibagi menjadi dua jenis:
Gejala ini muncul akibat terbaginya isi pikiran seseorang. Gejala ini merupakan gejala yang dialami juga oleh pasien skizofrenia dan waham.
Pada jenis yang kedua, orang yang kesurupan meyakini dirinya berubah menjadi orang lain atau menjadi benda tertentu. Dalam dunia psikiatri, gejala ini disebut juga sebagai gangguan disosiasi yang merupakan bagian dari neorosa histerik.
Umumnya kesurupan dipicu oleh stres psikologis berat. Kondisi ini memicu ia beralih menjadi pribadi yang lain.
Baca juga: Sejumlah Orang Kesurupan Saat Gusur TPU di Ciputat, Bagaimana Sains Melihatnya?
Kondisi mental orang yang kesurupan serupa dengan orang yang dihipnotis dan kondisi pilot di pesawat udara. Pasien yang mengalami disosiasi, sangat mudah dihipnotis.
Kondisi ini muncul ketika seseorang menghindari stres dengan menciptakan kondisi disosiatif untuk mencegah munculnya ingatan traumatis akan terjadinya sesuatu hal yang buruk. Jadi, kondisi ini merupakan mekanisme seseorang untuk bertahan terhadap stres yang ia alami.
Kesurupan sebenarnya hanya salah satu bentuk gangguan disosiasi. Bentuk lain dari gangguan ini adalah amnesia. Amnesia disini adalah hilangnya memori disertai terciptanya identitas baru. Kondisi ini juga disebut dengan kepribadian ganda.
Kesurupan bukanlah disebabkan kemasukan roh atau jin. Penyebab utama kesurupan adalah stres akibat tekanan mental. Tekanan mental yang terjadi bisa akibat hal yang terjadi di rumah, sekolah, atau tempat kerja.
Contoh tekanan mental yang terjadi antara lain perundungan, penyiksaan fisik, penyiksaan seksual, sering dimarahi orang tua, atau bertengkar dengan teman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.