Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reboisasi Pesisir, Selamatkan Terumbu Karang dari Kerusakan

Kompas.com - 21/09/2021, 17:03 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

"Reboisasi sangat penting karena menjaga stabilitas tanah yang sangat penting dalam membatasi risiko erosi, juga membantu menjebak lebih banyak sedimen dan mencegahnya mencapai sistem perairan," ujarnya.

Prediksinya, jika rata-rata 1000 hektare hutan per cekungan pantai kembali ditanami pohon, limpasan sedimen yang mencapai terumbu karang akan berkurang hingga rata-rata 8,5 persen di antara 63.000 km persegi terumbu.

Kendati demikian, upaya selamatkan terumbu karang dengan reboisasi pesisir ini menjadi tantangan bagi negara dan pemerintah, meskipun manfaat dari reboisasi lahan sudah sangat jelas.

"Sangat menggembirakan melihat banyak negara dengan keanekaragaman karang yang tinggi melakukan restorasi lahan yang luas, namun biaya reboisasi, serta hambatan politik dan sosial dapat membuat sulit untuk mencapai tujuan ambisius ini," tambah Suárez-Castro.

Baca juga: Luar Biasa, Terumbu Karang Ini Lebih Tinggi dari Empire State Building

 

Mereka berharap pihak berwenang setempat dapat mengidentifikasi area yang harus direboisasi untuk memberikan manfaat pada terumbu karang.

Misalnya, Perjanjian Iklim Paris yang mampu membawa reboisasi hutan ke garis depan diskusi konservasi global.

Melalui studi ini, Suárez-Castro dan tim kembali berharap bahwa temuan mereka dapat memfasilitasi pembahasan informatif dan mendidik tentang pentingnya pendekatan darat dan laut yang lebih terintegrasi. 

Terlebih mengingat setiap upaya untuk melestarikan habitat dan spesies laut kemungkinan tidak akan efektif apabila hubungan antara darat dan laut tidak diakui dan dikelola secara terpisah.

Baca juga: Gugusan Terumbu Karang Terbesar di Dunia Hilang Setengah, Kok Bisa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com