Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Penglihatan Jarak Dekat di Usia 40 Tahun Mulai Berkurang?

Kompas.com - 15/09/2021, 18:03 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Saat muda dan melihat orangtua Anda sulit melihat tulisan dalam jarak dekat, mungkin Anda berpikir tak akan pernah mengalaminya.

Tapi, siapa sangka memasuki usia 40 tahun, rupanya Anda juga membutuhkan kaca mata baca atau juga dikenal kaca mata plus.

Istilah media untuk kondisi ini adalah presbyopia, menurunnya kemampuan lensa mata untuk melihat suatu objek dalam jarak dekat.

Baca juga: Cara Mengurangi Mata Minus Dengan Mudah

Dokter mata Claudia Perez-Straziota, MD mengatakan, tidak ada yang luput dariw aktu, etrmasuk penglihatan kita yang berubah seiring bertambahnya usia.

“Rambut kita tidak. Sendi kita tidak. Dan mata kita tidak. Tetapi ada hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi dampaknya,” kata dr. Perez-Straziota.

Penglihatan jarak dekat berubah setelah 40 tahun

Dr. Perez-Straziota menjelaskan bahwa mata kita seperti kamera — lensa di dalamnya secara otomatis fokus pada apa pun yang perlu kita lihat.

“Proses itu bekerja melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot tertentu yang menggerakkan lensa kita ke depan atau ke belakang,” ujarnya.

Ketika masih muda, mata dapat 'berakomodasi', atau fokus pada jarak yang berbeda, tanpa bantuan kacamata atau alat bantu lainnya.

Tetapi seiring bertambahnya usia, tubuh menjadi kurang kencang — dan ini bukan hanya terjadi pada lingkar pinggang kita.

Otot-otot mata juga mengalami penyebaran usia paruh baya dan mulai kehilangan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dan mengakomodasi.

“Ini disebut presbyopia. Ini gangguan mata yang umum. Dan itu mulai terjadi pada usia sekitar 40 tahun,” ungkap Dr. Perez-Straziota.

Mata yang menua menyebabkan otot lensa Anda melemah dan protein lensa kristalin juga berubah.

Sehingga, bisa menyebabkan masalah mata lainnya, yang akan memengaruhi bentuk dan transparansi lensa, yang disebut katarak dan merupakan proses normal lainnya dari penuaan mata kita.

“Akhirnya menjadi terlalu berawan untuk melihat dengan jelas. Di saat itulah katarak menjadi masalah,” catat Dr. Perez-Straziota.

Baca juga: Bahaya Pakai Softlens Saat Tidur, Infeksi Mata hingga Kebutaan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com