Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Seks Anal Tidak Aman? Berbagai Penyakit dan Infeksi Mengintai

Kompas.com - Diperbarui 20/10/2022, 14:09 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sodomi merupakan senggama antarmanusia yang terjadi secara anal, biasanya dilakukan antarpria. Namun tidak jarang, ada suami yang meminta berhubungan badan dengan istrinya lewat anal. Apa risiko dari seks anal?

Dilansir dari WebMD, seks anal adalah istilah yang digunakan untuk setiap aktivitas seksual yang melibatkan anus. Itu tidak selalu hubungan seks anal.

Anus penuh dengan ujung saraf yang membuatnya sangat sensitif, sehingga banyak orang menganggap seks anal menyenangkan.

Diperkirakan, 90 persen pria yang berhubungan seks dengan pria, dan 5-10 persen perempuan yang aktif secara seksual melakukan hubungan seks anal.

Baca juga: Bagaimana Dampak Seks Anal bagi Kesehatan?

Meski banyak orang menganggap seks anal menyenangkan, aktivitas ini memiliki sejumlah risiko kesehatan.

Situs kesehatan WebMD bahkan menyebut seks anal sebagai aktivitas seksual paling berisiko dan area yang paling terdampak dari senggama secara anal atau seks anal adalah anus dan rektum.

Dampak seks anal

Ilustrasi seks anal Ilustrasi seks anal

Diberitakan Kompas.com edisi 8 Januari 2020, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SsPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menjelaskan, anus atau dubur tidak dipersiapkan untuk menerima masuknya benda asing dari luar, termasuk penis.

Sehingga, masuknya benda asing secara paksa melalui dubur dan tanpa pelumas akan menyebabkan dinding anus dan bagian poros usus (rektum) rentan mengalami luka.

Ketika luka sudah timbul, maka area tersebut rentan mengalami infeksi.

Risiko terjadi luka akan bertambah banyak jika proses anal seks dilakukan secara dipaksa.

Baca juga: HIV hingga Herpes, Apa Saja Penyakit Akibat Seks Anal?

"Ini (dubur) bukan tempat untuk senggama, tapi untuk BAB (buang air besar) keluar. Feses sebelum dikeluarkan setiap pagi memang ditampung di situ."

Karena anus berperan sebagai tempat lewatnya feses atau kotoran, kata Ari, jelas bahwa anus bisa menjadi sumber infeksi.

"Ini (anus) sumbernya infeksi, kuman, jamur, bakteri, ada di sana."

Berbagai penyakit infeksi karena hubungan seksual (Sexually Transmitted Disease/STD) mudah ditularkan melalui hubungan anal seks anal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com