Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasenta: Fungsi dan Faktor yang Memengaruhinya

Kompas.com - 04/09/2021, 16:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Plasenta adalah organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan. Bayi atau janin yang berada dalm rahim akan memperoleh cadangan cairan dan nutrisi dari plasenta.

Plasenta menempel pada dinding rahim dan tali pusar bayi muncul darinya. Organ ini umumnya menempel di bagian atas, samping, depan, atau belakang rahim.

Dalam kondisi yang jarang terjadi, plasenta dapt menempel di bagian bawah rahim. Kasus tersebut disebut dengan plasenta letak rendah (plasenta previa).

Dilansir dari Mayo Clinic, terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi kesehatan plasenta, yakni sebagai berikut:

1. Usia ibu

Beberapa masalah plasenta lebih sering terjadi pada wanita hamil yang berusia di atas 40 tahun.

Baca juga: Sulit Hamil, Bisa Jadi Pria yang Alami Infertilitas

2. Air ketuban

Selama kehamilan, bayi dikelilingi dan diberi bantalan oleh selaput berisi cairan yang disebut kantung ketuban.

Jika kantung bocor atau pecah sebelum persalinan, risiko terjadinya masalah plasenta pun akan meningkat.

3. Tekanan darah tinggi

Wanita hamil yang memiliki tekanan darah tinggi dapat memengaruhi plasenta dan menimbulkan masalah.

4. Pembekuan darah

Setiap kondisi kesehatan yang dapat mengganggu kemampuan darah untuk menggumpah atau meningkatkan kemungkinan pembekuan juga akan meningkatkan risiko masalah plasenta.

5. Operasi rahim

Jika seseorang memiliki masalah plasenta selama kehamilan sebelumnya dan sempat menjalani operasi rahim, kemungkinan untuk mengalami masalah plasenta lagi menjadi lebih tinggi.

Baca juga: Mengenal Hamil Anggur, Siapa yang Berisiko Mengalaminya?

6. Merokok

Wanita yang merokok atau menggunakan zat berbahaya lainnya selama kehamilan lebih sering mengalami masalah plasenta tertentu.

Selama kehamilan, kemungkinan masalah plasenta yang dialami wanita hamil adalah solusio plasenta, plasenta previa, dan plasenta akreta.

Masalah tersebut dapat menyebabkan pendarahan vagina yang berpotensi mengakibat kondisi yang lebih berat.

Jika mengalami gejala-gejala berikut ini, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan karena mungkin menjadi tanda masalah plasenta:

1. Pendarahan di vagina

2. Sakit perut

3. Sakit punggung

4. Kontraksi rahim

Baca juga: 6 Hal yang Harus Diketahui soal Vaksinasi Covid-19 untuk Ibu Hamil

Sebagian besar masalah plasenta tidak dapat dicegah secara langsung, namun wanita hamil dapat melakukan upaya-upaya agar kehamilannya lebih sehat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com