Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkat Penemuan Bakteri Antraks hingga TBC, Patogen Berbahaya Bisa Dicegah

Kompas.com - 26/08/2021, 10:31 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak penemuan bakteri antraks hingga tuberkulosis penyebab penyakit TBC, bakteri-bakteri patogen berbahaya penyebab penyakit terus ditemukan di dunia. Dampaknya, penyakit dapat dicegah dan memungkinkan pengembangan pengobatan.

Patogen adalah agen biologis atau mikroorganisme penyebab penyakit yang dapat diakibatkan oleh bakteri, parasit maupun virus. 

Berkat penemuan bakteri berbahaya yang dilakukan seorang ahli bakteriologi Jerman, Dr. Robert Koch, berbagai jenis bakteri patogen dapat diidentifikasi.

Dilansir dari New Scientist, Rabu (25/8/2021), Koch merupakan tokoh penting di masa keemasaan mikrobiologi.

Penemuan penting pertamanya adalah tentang penyakit antraks yang membunuh sejumlah besar ternak dan manusia.

Ia menemukan tubuh mikroskopis berbentuk seperti batang dalam darah hewan yang terinfeksi. Namun belum diketahui secara pasti apa penyebab munculnya penyakit tersebut.

Baca juga: Bakteri Tak Dikenal Ditemukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Apa Itu?

 

Penemuan bakteri yang kemudian dikenali sebagai penyebab antraks, kala itu Koch hanya menemukan bahwa penyakit tersebut ditularkan melalui darah hewan yang terinfeksi dan berhipotesis bahwa penyakit itu disebabkan oleh bakteri hidup.

Ia menggunakan teknik canggih untuk mengamati pertumbuhan bakteri pada slide mikroskop dan melihat bahwa antraks dapat membentuk spora yang bertahan dari pengeringan, tetapi menghasilkan lebih banyak bakteri ketika berada di lingkungan yang lembab.

Koch merupakan orang pertama yang menghubungkan bakteri ke dalam penyakit tertentu, meskipun ilmuwan sebelumnya telah menemukan bahwa penyakit bisa disebabkan oleh kuman.

Melalui penelitiannya, Koch mengetahui bahwa pewarna dapat membantu membuat bakteri terlihat lebih jelas dan mampu diidentifikasi di bawah mikroskop.

Asisten dalam penelitiannya, Julius Petri, merancang sebuah cawan dangkal untuk membiakkan bakteri dan menemukan bahwa agar-agar dari rumput laut merupakan media yang efektif.

Penemuan yang mengubah dunia ini tak hanya ia lakukan saat meneliti bakteri antraks, tetapi juga saat Koch menemukan bakteri penyebab tuberkulosis, penyakit yang menjadi satu dari tujuh penyebab kematian terbesar di Eropa.

Baca juga: Bakteri Kebal Antibiotik Jadi Ancaman Kesehatan di Tengah Pandemi Virus Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com