Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Macam Transfusi Darah dan Risiko Komplikasinya

Kompas.com - 17/08/2021, 18:05 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.com - Transfusi darah adalah prosedur untuk mengganti darah yang hilang akibat beberapa proses yang tidak normal yang terjadi pada tubuh. Transfusi banyak jenisnya dan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien.

Transfusi darah sangat penting bagi sebagian orang, bahkan ini bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Dilansir dari Medical News Today, berikut adalah daftar kondisi yang memerlukan darah melalui prosedur ini:

  1. Anemia. Kondisi ini membuat seseorang tidak mempunyai sel darah merah yang cukup di dalam tubuhnya. Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh yang dibutuhkan sel.
  2. Hemofilia. Ini merupakan kondisi yang tidak normal dimana seseorang tidak mampu membekukan darahnya jika terluka.
  3. Kanker
  4. Sickle cell disease. Ini adalah kondisi dimana sel darah merah banyak berbentuk abnormal sehingga tidak bisa berfungsi dengan optimal.
  5. Gagal ginjal
  6. Kecelakaan yang membuat seseorang kehilangan banyak darah

Baca juga: 7 Makanan untuk Melancarkan Aliran Darah

Dilansir dari American Red Cross, terdapat empat jenis transfusi darah. Berikut penjelasannya.

Transfusi sel darah merah

Transfusi ini biasanya diberikan pada orang yang mengalami kehilangan darah akibat trauma, anemia, atau jika seseorang memiliki penyakit kelainan darah.

Transfusi platelet

Transfusi platelet atau sel keping darah diberikan pada orang-orang yang memiliki platelet rendah, seperti kelainan platelet dan kemoterapi.

Baca juga: Gejala Penggumpalan Darah, Bisa Terjadi di Ginjal hingga Otak

Transfusi plasma

Plasma darah mengandung protein yang dibutuhkan tubuh. Transfusi plasma biasanya diberikan pada pasien dengan luka bakar parah, infeksi, dan kegagalan hati.

Transfusi darah

Orang yang menerima transfusi darah utuh adalah orang yang menderita perdarahan parah yang membutuhkan sel darah merah, sel darah putih, dan sel keping darah.

Umumnya, sebelum transfusi darah, rumah sakit akan memisahkan sel darah putih sebelum diberikan kepada pasien karena sel darah putih kemungkinan mengandung virus.

Baca juga: Peneliti Sebut Kadar Glukosa Darah Pengaruhi Keparahan Gejala Covid-19

Komplikasi

Secara umum, transfusi darah adalah prosedur yang aman dan minim risiko. Ini merupakan hasil dari proses yang ketat di laboratorium, serta proses skrining yang aman untuk memastikan kualitas darah yang didonorkan baik.

Namun, beberapa kondisi mungkin terjadi pada penerima darah. Beberapa diantaranya adalah alergi, demam, reaksi hemolitik (darah tidak cocok), dan penularan penyakit. Namun, tidak perlu khawatir karena risiko komplikasi ini jarang terjadi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com