Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru: Varian Lambda Lebih Menular dan Kebal Vaksin Covid-19

Kompas.com - 06/08/2021, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Para peneliti di Jepang menemukan fakta baru tentang varian Lambda. Mirip dengan Delta, varian Lambda mungkin lebih menular dan kebal vaksin Covid-19.

Dalam studi pracetak yang belum ditinjau rekan sejawat, dipaparkan bahwa varian Lambda mampu melewati antibodi penetral yang dapat melawan virus.

Para peneliti mengatakan, ada sejumlah mutasi yang ditemukan di protein lonjakan atau protein spike varian Lambda, yang membuatnya lebih resistan terhadap antibodi dari orang yang sudah divaksin.

Robert Quigley, MD, DPhil, wakil presiden senior dan direktur medis global di International SOS mengatakan kepada Verywell bahwa temuan ini tidak mengejutkan, tetapi harus diamati secara kritis.

Baca juga: Fakta Varian Lambda, Mutasi yang Berpotensi Tingkatkan Penularan Covid-19

"Kami melihat tren yang diprediksi para komunitas ilmiah, bahwa semakin lama Covid-19 dibiarkan maka kita menuju ke arah kemanjuran vaksin yang berkurang dalam melawan virus corona," kata Quigley.

Dilansir dari Verywell Health, Rabu (4/8/2021), para peneliti tidak merinci apakah varian Lambda lebih berbahaya dibanding Delta.

Namun mereka menggarisbawahi, karena varian Lambda dimasukkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam kategori variant of interest (VoI) bukan variant of concern (VoC), orang mungkin tidak menganggap varian Lambda sebagai ancaman.

Seperti diketahui, variant of concern adalah varian virus corona yang dianggap WHO dapat mengancam kesehatan global karena terbukti lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, dan dapat menghindari perlindungan vaksin atau efektivitas pengobatan.

Hingga saat ini ada 4 varian Covid-19 yang masuk VOC, yakni varian Alpha (B.1.1.7), varian Beta (B.1.351), varian Gamma (P.1), dan varian Delta (B.1.617.2).

Sementara itu, varian of Interest (VoI) adalah varian dengan penanda genetik spesifik yang dikaitkan dengan perubahan pada pengikat reseptor, berkurangnya netralisasi oleh antibodi, berkurangnya kemanjuran pengobatan, hingga prediksi peningkatan penularan atau keparahan penyakit.

Menurut penelitian, fitur virologi Lambda dan bagaimana mereka berevolusi belum diketahui secara jelas. Studi lain juga menemukan bahwa varian Delta menunjukkan beberapa tingkat resistensi terhadap vaksin Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com