Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Mitos Mie Mengandung Lilin | Varian Covid-19 yang Bisa Kalahkan Vaksin

Kompas.com - 03/08/2021, 07:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Senin, (2/8/2021) adalah soal mitos mie instan mengandung lilin. Bagaimana faktanya?

Selain itu, kemarin BMKG melaporkan bahwa Kaimana, Papua Barat diguncang gempa berkekuatan M 5,9.

Berita soal Covid-19 juga masih banyak dibaca orang, khususnya tentang jenis-jenis masker hingga temuan baru yang mengungkap bahwa adanya varian virus corona yang bisa mengalahkan vaksin akan muncul.

Baca juga: [POPULER SAINS] Saran Peneliti Vaksin AstraZeneca untuk Vaksin Merah Putih | Fenomena Langit Agustus 2021

Berikut rangkumannya:

1. Mitos mie instan mengandung lilin

Isu mi mengandung lilin sudah muncul sejak tahun 2016. Pertama kali disebarkan, isu ini menyebutkan bahwa mi instan memiliki lapisan lilin di permukaannya, yang biasa digunakan dalam wadah styrofoam.

Disebutkan bahwa penggunaan lilin pada permukaan mi bertujuan agar mi tidak menempel satu sama lain.

Tujuan lainnya adalah agar mi yang dimasak memiliki tampilan yang lebih mengilap dan menarik perhatian.

Lebih lanjut, isu itu menambahkan bahwa tubuh kita membutuhkan waktu dua hari untuk membersihkan lilin tersebut.
Sehingga, kita hanya bisa memakan mi instan setidaknya 3 hari sekali. Lebih dari itu, lilin tersebut akan menyebabkan kanker.

Banyak yang mempercayai isu ini bahkan hingga hari ini. Namun ternyata ini semua hanya mitos. Baca faktanya di sini:

Benarkah Mi Instan Mengandung Lilin?

2. Kaimana, Papua Barat diguncang gempa M 5,9

Gempa hari ini bermagnitudo 5,9 mengguncang wilayah Kaimana, Papua Barat, pada Senin (2/8/2021) pukul 12.01 WIB. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dimutakhirkan menjadi M 5,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno MSi dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,45 derajat LS; 134,01 derajat BT.

Lokasi tepatnya berada di laut pada jarak 94 km arah selatan Kota Kaimana, Papua Barat, pada kedalaman 77 km.

Kendati lokasi pusat kejadian gempa tektonik ini berada di laut, tetapi pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca selengkapnya di sini:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com