Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dasar Laut Zaman Dinosaurus Ditemukan di Kawasan Tambang

Kompas.com - 24/07/2021, 20:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Pasangan suami isteri yang juga peneliti dan ahli paleontologi non-profesional menemukan dasar laut zaman Jurassic, yakni masa dinosaurus masih mendominasi Bumi.

Ini adalah salah satu penemuan terbesar dan terpenting para peneliti di University of Birmingham Research Associate, dari echinodermata Jurassic yang diawetkan dengan indah.

Echinodermata adalah spesies hewan laut berkulit duri seperti bintang laut dan bulu babi.

Dilansir dari Phys, Sabtu (24/7/2021), situs dasar laut purba tersebut, berada di lokasi yang dirahasiakan di Cotswolds, sebuah kawasan pedesaan di selatan tengah Inggris.

Situs tersebut ditemukan oleh Neville Hollingworth, seorang peneliti kehormatan di University of Birmingham, dan istrinya, Sally Hollingworth.

Sally dan Neville, keduanya ahli paleontologi non-profesional memberi tahu Museum Sejarah Alam tentang penemuan mereka yang kemungkinan sangat penting.

Baca juga: Mikroba di Dasar Laut Samudra Pasifik, Ungkap Nenek Moyang Eukariota

 

Awalnya, selama lockdown, pasangan ini akan meneliti situs yang sebelumnya tidak disangka ternyata adalah dasar laut zaman Jurassic di masa kejayaan dinosaurus, dan kemudian mendapatkan izin dari pemilik tanah untuk menyelidiki lebih dalam kawasan tersebut.

"Kami sedang mencari situs baru untuk dijelajahi setelah lockdown berakhir. Kami melakukan ini dengan menggulirkan peta google di sekitar area yang kami tahu fosil telah ditemukan. Situs yang akhirnya kami temukan, sebuah tambang kecil, tampak sempurna," kata Sally.

Neville menambahkan, "Kami pikir kami akan menemukan beberapa spesimen menarik, tetapi tidak pernah menyangka situs itu begitu istimewa. Segera setelah kami menyadari apa yang kami hadapi, dan pentingnya nilai ilmiahnya, kami menghubungi Museum Sejarah Alam,".

Sekitar 167 juta tahun yang lalu, situs tersebut merupakan laut yang hangat dan relatif dangkal.

 

Di situs yang diperkirakan adalah dasar laut zaman dinosaurus, di era Jurassic, para peneliti menemukan fosil sisa-sisa spesies seperti echinodermata, sekelompok hewan termasuk bintang laut, bintang rapuh, bintang bulu (crinoid tanpa tangkai), lili laut (crinoid bertangkai), teripang dan echinoid (bulu babi dan kentang laut atau dolar).

Baca juga: 20 Juta Tahun Lalu, Cacing Raksasa Teror Mangsanya di Dasar Laut

Ilustrasi Bintang laut bunga matahari. Spesies makhluk laut yang hampir punah.WIKIMEDIA COMMONS/Sam Wilson Ilustrasi Bintang laut bunga matahari. Spesies makhluk laut yang hampir punah.

Para ahli di Natural History Museum pun telah menggali situs dasar laut zaman Jurassic tersebut.

Kurator Senior Dr. Tim Ewin, mengatakan bahwa pelestarian luar biasa dari begitu banyak individu yang termasuk dalam kelompok echinodermata yang beragam adalah luar biasa dan membuat situs ini sebanding dengan yang terbaik di dunia.

"Tampaknya sungai mengalir ke laut di dekatnya membawa nutrisi tingkat tinggi yang menarik sejumlah besar echinodermata yang kami temukan," kata Ewin.

Lebih lanjut Ewin mengatakan tampak seluruh area dengan cepat terkubur selama tanah longsor bawah air.

Menurutnya, ini dibuktikan dengan fakta bahwa para peneliti ini telah menemukan beberapa fosil crinoid yang menjalar dan tidak menjalar di situs dasar laut purba tersebut, yang mereka sebut sebagai 'pose kematian'.

Baca juga: Ungkap Misteri Dasar Laut, Imuwan Gunakan Nyanyian Paus

 

"Di mana hewan-hewan telah mati, mencoba melindungi diri mereka sendiri dengan melingkarkan tangan mereka di sekitar tubuh mereka," jelas Ewin.

Rangkaian peristiwa ini menyebabkan hampir seluruh ekosistem terpelihara dengan kualitas yang luar biasa.

Penghuni dasar laut di zaman dinosaurus seperti bintang bulu, lili laut dan fosil bintang laut biasanya sangat langka.

Sebab, kerangka multiplate mereka dengan cepat hancur setelah kematian yang berarti hanya penguburan instan yang memungkinkan mereka untuk diawetkan secara utuh.

Tim peneliti meyakini bahwa sejauh ini, mereka telah menemukan tiga spesies baru, sejenis bintang bulu, bintang rapuh, dan teripang.

Ada cukup banyak spesies lain yang digali di situs dasar laut era Jurassic di kawasan tambang tersebut, yang sudah diketahui sains.

Baca juga: Misi Pemetaan Dasar Laut Bumi, Seperlima Lautan Dunia telah Dipetakan

Namun, banyak yang dideskripsikan lebih dari 100 tahun yang lalu dan berdasarkan spesimen yang tidak lengkap atau tidak dipersiapkan dengan baik.

Oleh karena itu, situs baru ini akan memberikan informasi baru yang penting untuk menggambarkan dan mengontekstualisasikan spesies hewan laut purba penghuni dasar laut Jurrasic.

Nantinya, informasi ini akan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kelompok ikonik ini berevolusi dan terdiversifikasi menjadi organisme yang penting secara ekologis seperti sekarang ini.

Sejauh ini tim telah menghabiskan tiga hari untuk menggali situs dan telah mengumpulkan sekitar 100 lempengan, yang sekarang sedang dipersiapkan untuk studi masa depan dan keterlibatan publik.

Baca juga: Ahli Temukan Petunjuk Penting Tsunami Palu di Dasar Laut

 

Mark Graham, pembuat fosil senior di museum, menjelaskan banyak spesimen yang telah digali terperangkap dalam lempengan besar tanah liat dalam kelompok.

"Kami sekarang perlu menjelajahi balok-balok ini dengan hati-hati untuk menemukan spesimen yang paling penting secara ilmiah dan mempersiapkannya untuk ditampilkan kepada publik," jelas Graham.

"Kami telah mengumpulkan bahan yang cukup, tetapi saya berharap fosil-fosil ini setelah dibersihkan akan memberikan sejumlah besar informasi baru tentang bagaimana makhluk-makhluk ini dan ekosistem mereka yang telah lama hilang berfungsi," imbuhnya.

Selanjutnya, para peneliti berharap untuk kembali ke lokasi situs dasar laut zaman dinosaurus di era Jurassic ini, dalam waktu dekat dan memulai proses mengidentifikasi spesies baru yang berpotensi ditemukan.

Baca juga: Misi Pemetaan Dasar Laut Bumi, Seperlima Lautan Dunia telah Dipetakan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com