Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Juta Tahun Lalu, Cacing Raksasa Teror Mangsanya di Dasar Laut

Kompas.com - 28/01/2021, 10:00 WIB
Monika Novena,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekitar 20 juta tahun yang lalu, cacing laut predator raksasa pernah hidup di muka bumi ini.

Saat berburu, cacing raksasa itu akan menyergap dengan cara melompat ke arah mangsanya. Cacing keluar dari liang bawah tanah di dasar laut yang telah mereka buat.

Seperti dikutip dari Live Science, Rabu (27/1/2021) temuan tersebut merupakan hasil studi dari fosil yang ditemukan di Taiwan.

Cacing purba tersebut kemudian diidentifikasi sebagai genus dan spesies baru, diberi nama Pennichnus formosae.

Nama tersebut dipakai untuk menggambarkan hewan purba berdasarkan bentuk khas liang mereka.

Baca juga: Muntah dan Diare, Ditemukan Cacing Parasit Menggeliat di Dalam Perut Pria Ini

Cacing purba ini masuk dalam kelompok polychaetes atau cacing bulu yang telah ada sejak periode awal Kambrium (sekitar 543 juta hingga 490 juta tahun yang lalu).

Menurut peneliti, Pennichnus formosae kemungkinan merupakan nenek moyang dari cacing Bobbit modern dengan rahang perangkap (Eunice aphroditois) yang juga bersembunyi di liang dasar laut.

Cacing Bobbit modern sendiri dari tumbuh hingga 3 meter. Liangnya berbentuk L dengan panjang 2 meter dan diameter 2 hingga 3 sentimeter.

Cacing Bobbit modern juga menangkap mangsa dengan cara yang sama dengan nenek moyangnya.

Setelah menyeret ke liang, cacing menusuk dengan penjepit tajam kemudian menyuntikkan racun untuk membuat mangsa lebih mudah dicerna.

Catatan jejak fosil

Tubuh lunak cacing purba selama ini jarang terawetkan dalam catatan fosil.

Beruntungnya, dalam penelitian mereka, ahli menemukan jejak fosil yang ditinggalkan oleh cacing. Beberapa tanda tersebut kemungkinan besar dibuat saat mereka menyeret mangsa ke liang cacing.

Para peneliti mengumpulkan ratusan jejak tersebut untuk merekonstruksi liang cacing. Setidaknya ada 319 jejak fosil yang ditemukan di timur laut Taiwan.

Dari situlah, peneliti menyimpulkan ukuran liang yang dibuat cacing purba serta bagaimana liang itu digunakan. Temuan ini pun menjadi fosil jejak paling awal yang diketahui dari predator penyergap.

"Kami berhipotesis bahwa sekitar 20 juta tahun yang lalu, di perbatasan tenggara benua Eurasia, cacing Bobbit kuno berkoloni di dasar laut menunggu mangsa yang lewat," tulis peneliti dalam laporannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com