Menurut Linda, kegiatan ini menjadi persoalan penting, karena meskipun sudah tersedia beragam pilihan pengobatan, nyatanya di Asia tenggara kematian akibat kanker payudara masih tinggi yaitu sebanyak 58.616 pada tahun 2020.
Lebih lanjut, kata dia, persoalan kasus baru kanker payudara ini tidak akan hilang begitu saja, terlebih setelah kita hanya berfokus terhadap mengatasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda seluruh negeri di dunia saat ini.
"Dengan adanya pandemi Covid-19, negara-negara di kawasan Asia tenggara perlu meningkatkan kesadaran untuk memperkuat pengendalian kanker payudara dengan melibatkan seluruh unsur yang terlibat agar dapat menghindari keterlambatan pengobatan," ujarnya.
Dengan simposium ini, diharapkan akan ada rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan dan dapat diterapkan, agar penanganan kanker payudara di setiap negara benar-benar dapat diatasi.
Kendati, di setiap negara pasti memiliki persoalan dan tantangan dalam mengatasi kasus kanker payudara yang berbeda-beda ini.
Baca juga: Kanker Payudara Dapat Dideteksi dengan Mamografi, Apa Itu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.