Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Anak Nasional 2021, Ahli Ungkap Pola Asuh Terbaik untuk Tumbuh Kembang Anak

Kompas.com - 23/07/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Ciri-ciri pola asuh otoritatif

Meriyati menjelaskan, biasanya orangtua yang mengasuh anak dengan cara otoritatif adalah mereka yang bertanggung jawab dan mendukung kegiatan anak.

Selain itu, ada beberapa ciri lain pola asuh masuk dalam kategori otoritatif.

Pertama, menjadi pendengar yang baik.

Selain bertanggung jawab dan mendukung kegiatan anak, orangtua juga harus mampu menjadi pendengar yang baik bagi anak.

"Otoritatif itu harus memposisikan orangtua sebagai seorang pendengar," ujarnya.

Baca juga: Kapan Ledakan Emosi pada Anak-anak Harus Diwaspadai?

Ini artinya, orangtua harus mendengarkan terlebih dahulu argumentasi ataupun sudut pandang anak dalam suatu persoalan, yang sedang diselesaikan bersama.

Apalagi, jika permasalahan itu menyangkut kehidupan sang anak, maka orangtua harus melibatkan mereka dalam menentukan keputusan.

Tentunya dengan memberikan mereka pertimbangan baik dan buruk suatu keputusan yang akan diambil itu.

Aktivitas ini, akan menjadikan anak merasa mempunyai tempat untuk bercerita dan mengeluarkan ide ataupun pemikiran yang mereka pikirkan atau rasakan.

Dengan begitu, anak akan memiliki sikap terbuka kepada kedua orangtuanya. Sehingga, orangtua pun akan mengetahui persoalan yang dihadapi anaknya tanpa harus memaksa anak memberitahu, serta meminimalisir anak terjerumus ke lingkungan atau perkara yang negatif.

Kedua, berikan anak ruang untuk berbicara.

Tindakan kedua ini tidak jauh berbeda dengan yang pertama, di mana orangtua harus memberikan anak ruang atau kesempatan untuk berbicara mengenai pendapatnya terhadap sesuatu.

"Jangan hanya menuntut anak untuk selalu patuh saja kemauan orangtua. Tapi, sebagai orangtua, maka harus memberikan ruang kepada anaknya untuk mengemukakan pendapat," ucap dia.

Ini akan mengajarkan anak untuk tidak takut berpendapat atau mengeluarkan argumentasi mereka di kemudian hari.

Tidak hanya itu, sikap memberikan ruang berpendapat bagi anak, juga akan membantu mereka berpikir kritis sesuai dengan porsi persoalannya.

Ketiga, mendorong anak menjadi mandiri.

Ciri pola asuh otoritatif berikutnya adalah mendorong anak untuk menjadi mandiri.

Anak yang sudah terbiasa diberikan ruang untuk didengarkan, dan berpendapat terhadap suatu persoalan akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, meskipun harus diberi batasan juga.

"Mendorong anaknya untuk menjadi mandiri, tetapi mereka (orangtua) juga memberi batasan kendali terhadap anaknya adalah ciri pola asuh otoritatif yang selanjutnya," tuturnya.

Maksudnya adalah, meskipun anak-anak  diberikan kesempatan untuk berpendapat, orangtua juga harus mampu membatasi cara anak dalam menyampaikan pendapatnya ataupun pemikirannya itu.

Hal ini dilakukan supaya, anak-anak justru tidak terlampau keterlaluan saat menyampaikan kehendak atau sudut pandangnya.

Anak-anak juga perlu belajar untuk mendengarkan, dan mengendalikan dirinya saat merasa cara atau apa yang ia sampaikan berlebihan.

Baca juga: 2 Kebutuhan Anak yang Harus Dipenuhi Orangtua Selama Belajar Online

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com