Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi HIV/AIDS di Indonesia, Penambahan Kasus Baru Masih Meningkat

Kompas.com - 22/07/2021, 13:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Nadia mengingatkan, dunia menargetkan bahwa epidemi HIV/AIDS bisa berakhir pada 2030 dengan strategi triple 90 (90-90-90) pada 2020, yakni:

  • 90 persen ODHA telah mengetahui status kondisi mereka
  • 90 persen orang yang telah didiagnosa terinfeksi HIV mendapat terapi antiretroviral (ART).
  • 90 persen dari penerima terapi ART telah mengalami penurunan jumlah virus hingga tidak terdeteksi lagi.

Di Asia Tengagra, jumlah orang dengan HIV 1,6 juta dengan jumlah orang yang meninggal sebanyak 110.000 orang.

Untuk di Indonesia, Nadia berkata, estimasi kasus HIV di Indonesia hingga 2020 adalah 543.100 orang.

"Kita masih termasuk negara dengan kategori epidemi terkonsentrasi, kecuali untuk Papua dan Papua Barat," ungkap Nadia.

"Kalau kita lihat, penambahan kasus baru HIV di Indonesia dari hasil modeling masih akan terus meningkat," imbuh dia.

Peningkatan kasus HIV ini terjadi pada perempuan dan laki-laki di populasi umum, pekerja seks, dan peningkatan besar pada kelompok populasi kunci lelaki seks lelaki (LSL).

"Di tiga populasi ini yang kita melihat ada peningkatan infeksi baru secara signifikan sehingga bertambah kasusnya," ungkapnya.

Selain itu, Nadia juga mengatakan bahwa tren jumlah orang dengan HIV menurun.

"Jadi memang ada tren peningkatan kasus baru, tetapi selama kita tetap berupaya meningkatkan aselerasi penemuan kasus dan pengobatan maka infeksi baru bisa kita tekan dan proyeksinya seperti ini (terjadi penurunan) meski tidkak signifikan."

Tujuan global

Nadia mengatakan, tujuan akhir dari strategi pengendalian HIV/AIDS secara global adalah 3 Zero yang bisa tercapai pada 2030.

3 Zero itu adalah:

  • Zero new HIV infection atau tidak ada infeksi baru
  • Zero Aids relate death atau tidak ada kematian yang berkaitan dengan AIDS
  • Zero Discrimination atau tidak ada lagi diskriminasi bagi ODHA

"Di awal memang targetnya 90-90-90, dan sekarang kita akan mencoba mengadopsi menjadi 95-95-95. Dengan yang kita sebut sebagai STOP yaitu Suluh skrining, Temukan, Obati, dan Pertahankan," ungkap Nadia.

Sementara untuk target utama Kemenkes dalam penanganan HIV/AIDS pada 2024 adalah:

  • 90 persen ODHA mengetahui status kondisinya
  • 60 persen on ARV yang sudah tersupresi
  • 60 persen mendapatkan obat ARV

Dengan target tersebut diharapkan Kemenkes dapat menurunkan angka insiden 0,18 per 1.000 penduduk. Sementara angka HIV, sifilis, dan hepatitis 50 per 100.000 penduduk.

Baca juga: Alasan Pendidikan Seks Bantu Indonesia Akhiri HIV/AIDS 2030

Sekilas tentang HIV AIDS

HIV dan AIDS adalah kondisi berbeda. Meski begitu, keduanya memang saling berhubungan.

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah suatu kumpulan gejala yang muncul ketika stadium infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) sudah sangat parah.

Biasanya, kondisi ini ditandai dengan munculnya penyakit kronis lain, seperti kanker dan berbagai infeksi oportunistik yang muncul seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

Sederhananya, infeksi HIV adalah kondisi yang bisa menyebabkan penyakit AIDS.

Jika infeksi virus ini dalam jangka panjang tidak diobati dengan tepat, Anda akan berisiko lebih tinggi mengalami AIDS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com