Pada 15 November 2015, New Shepard menjadi roket pertama yang dapat digunakan kembali yang berhasil melakukan pendaratan lunak di daratan.
Roket ini memiliki tinggi sekitar 18 meter dan dirancang untuk meluncurkan penumpang ruang suborbital dalam fase weightless sekitar 3 menit.
Penumpang akan berada dalam fase tanpa gravitasi selama sekitar empat menit selama penerbangan 11 menit. Mereka akan berada pada ketinggian yang cukup tinggi, sekitar 307.000 kaki atau 93.573 meter, untuk melihat lengkungan Bumi.
Pesawat ruang angkasa meluncur selama beberapa menit di luar angkasa sebelum memasuki kembali atmosfer dan menggunakan sistem pendaratan vertikal bertenaga roket yang otonom untuk mendarat.
Para kru ini kemudian akan kembali ke Bumi di bawah parasut, di dalam kapsul kru mereka.
Baca juga: Roket China Long March Diperkirakan Jatuh ke Bumi Pekan Ini
Kapsul New Shepard berkapasitas enam orang dan termasuk di dalamnya terdapat jendela pada setiap bangku, yang akan memungkinkan awaknya dapat melihat pemandangan Bumi dari luar angkasa.
Roket New Shepard telah melalui beberapa iterasi selama bertahun-tahun. Penerbangan pertama New Shepard 1 berlangsung pada 29 April 2015.
Penerbangan itu sukses, tetapi roket gagal mendarat seperti yang direncanakan karena kehilangan tekanan pada sistem hidrolik. Kapsul itu melakukan pendaratan yang aman.
Versi kedua New Shepard pada 23 November 2015, melakukan pendaratan soft booster pertama di dunia. Kapsul ini juga berhasil mendarat mulus dalam penerbangan itu.
Blue Origin juga berhasil menggunakan kembali booster untuk pertama kalinya pada 22 Januari 2016.
Baca juga: NASA dan Boeing Uji Roket Superkuat untuk Misi Artemis ke Bulan