Mereka juga membandingkannya dengan bau pada kambing jantan yang telah dikebiri.
Lantas, senyawa dari bau prengus diisolasi untuk menguji cara kerja biologis yang disebut “efek pejantan”, untuk kemudian menguji apakah itu akan merangsang respon ketika sang betina mengendusnya.
Baca juga: Daging Kambing atau Sapi, Mana yang Lebih Sehat Menurut Dokter?
Ternyata, bau prengus disebabkan oleh senyawa 4-etiloctanal. Saat menyebar ke udara, senyawa itu berubah menjadi asam 4-etiloktanoat.
Asam 4-etiloktanoat inilah yang menghasilkan bau. Jadi jantan dapat menarik betina dan menghidukan gairahnya menggunakan senyawa yang sama.
Hasilnya? Meski membuat manusia mual, prengus membuat reaksi kimia hormonal berantai di otak kambing betina dan memicu ovulasi. Dengan bau itu, kambing jantan bisa unjuk gigi kepada pasangannya.
Namun, jangan coba-coba mengikuti trik dari kambing jantan untuk berbau prengus ya, karena itu justru akan membuat orang lain menjauhi Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.