Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemotongan Hewan Kurban, Waspada Potensi Penyakit Zoonosis dari Sapi dan Kambing

Kompas.com - 22/06/2020, 12:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Akhir Juli 2020, umat muslim di seluruh dunia kembali dipertemukan dengan Hari Raya Idul Adha. Tentu hari raya ini identik dengan hewan kurban, mulai dari pemotongan sampai pembagian dagingnya.

Mengingat banyaknya penyakit zoonosis yang berasal dari hewan, Anda perlu waspada dengan virus dan penyakit yang bisa diakibatkan oleh kontak langsung dengan hewan kurban.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), drh Muhammad Munawaroh, MM.

Zoonosis utamanya pada sapi dan kambing/ domba di Indonesia, dapat menularkan ke orang yang kontak langsung dengan hewan tersebut saat pemotongan,” tutur Munawaroh kepada Kompas.com, Senin (22/6/2020).

Baca juga: Apa Itu Penyakit Zoonosis, Penyebab Rabies sampai Covid-19?

Perlu diingat, virus bermutasi dan bertambah jenisnya seiring waktu. Covid-19 yang tengah menjadi pandemi misalnya, diakibatkan oleh virus jenis baru yaitu SARS-CoV-2 yang menjadikan kelelawar sebagai inang. Oleh karena itu, kita juga wajib waspada dengan potensi penularan penyakit zoonosis dari hewan kurban.

Munawaroh memaparkan dua jenis penyakit zoonosis yang bisa ditularkan dari hewan kurban (sapi, kambing/ domba). Dua penyakit tersebut adalah antraks dan bruselois.

“Khusus pada kambing atau domba, orang ditularkan melalui kontak saat orang hidup. Tidak ditularkan melalui daging dan jeroan,” tuturnya.

Antraks

Antraks adalah penyakit zoonosis yang patut dicurigai, karena bersifat fatal dan bisa membuat manusia kehilangan nyawa. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri bernama Bacillus anthracis.

Berikut ciri-ciri hewan kurban yang terinfeksi antraks:

- Demam mencapai 42 derajat Celcius
- Gigi gemerutuk
- Hewan terlihat gelisah
- Gusar karena depresi
- Terdapat luka pada lidah
- Sesak napas
- Terjadi pembengkakan pada leher, dada, dan perut
- Pinggang dan kelamin tampak menonjol ke luar
- Keluar darah berwarna kehitaman dan encer dari lubang-lubang tubuh hewan.

Penampakan tangan salah seorang warga yang terpapar penyakit antraks. Sebanyak 6 orang Desa Dainaa Kabupaten Gorontalo positif mengidap penyakit antraksKOMPAS.COM/DINKES PROV GTO Penampakan tangan salah seorang warga yang terpapar penyakit antraks. Sebanyak 6 orang Desa Dainaa Kabupaten Gorontalo positif mengidap penyakit antraks

Ketika hewan sudah mengidap gejala-gejala tersebut, kematian dapat terjadi dalam waktu 1-3 hari setelah munculnya gejala. Gejala yang ringan dapat sembuh seiring waktu, namun jarang sekali terjadi pada hewan yang divonis antraks.

“Hewan yang telah terinfeksi tidak dibolehkan untuk disembelih, bahkan bangkainya pun harus dikubur rapat karena adanya bakteri yang membentuk spora. Spora ini akan bertahan dalam kondisi panas dan dapat hidup bertahun-tahun lamanya di segala kondisi lingkungan,” papar Munawaroh.

Ketika disembelih, daging hewan yang telah terinfeksi antraks akan memiliki warna yang kehitaman serta memiliki organ dalam tubuh berwarna kehitaman pula.

Brucellosis

Brucellosis adalah penyakit zoonosis yang diakibatkan oleh bakteri Brucella. Terkadang, bakteri yang menyebabkan brucellosis dapat menyebar lewat udara atau kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.

Brucellosis dapat ditularkan lewat:

- Konsumsi susu atau daging mentah: bakteri Brucella pada hewan dapat menginfeksi manusia lewat susu yang tidak dipasteurisasi es krim, mentega, dan keju serta daging mentah.
- Menghirup udara yang terkontaminasi bakteri Brucella, terutama untuk petani, pemburu, dan para ahli di laboratorium.
- Menyentuh darah atau cairan tubuh hewan yang terkontaminasi bakteri Brucella.

Gejala seseorang terkena brucellosis antara lain demam, nyeri otot, dan kelelahan. Infeksi brucellosis bisa disembuhkan menggunakan antiboiotik, namun biasanya dalam jangka waktu lama (mingguan hingga bulanan).

Baca juga: 3 Faktor Pemicu Pandemi Corona dan Penyakit Zoonosis, hingga Penanganannya

Beberapa gejala penyakit brucellosis antara lain:

- Demam
- Menggigil
- Hilang nafsu makan
- Berkeringat
- Lemas
- Kelelahan
- Sakit otot, sendi, dan sakit punggung
- Sakit kepala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com