Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2021, 11:03 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comAutoimun adalah suatu kondisi tubuh dimana sistem imun salah menyerang sel tubuh sendiri. Padahal normalnya, sistem imun berfungsi untuk menyerang patogen yang masuk ke dalam tubuh, seperti virus, bakteri, dan virus.

Pada beberapa jenis penyakit autoimun, sistem imun juga hanya menyerang beberapa organ tertentu dan tidak menyerang jaringan atau organ di bagian yang lain. Terdapat lebih dari 80 macam penyakit autoimun yang telah diketahui, dan beberapa diantaranya memiliki gejala yang hampir mirip.

Penyebab autoimun hingga saat ini tidak diketahui. Namun, terdapat faktor risiko genetik yang meningkatkan kemungkinan terkena penyakit autoimun. Selain itu wanita dan ras Afrika-Amerika, Hispanik-Amerika, dan wanita Amerika memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kondisi ini.

Gejala penyakit autoimun mungkin muncul dan hilang dengan sendirinya tanpa pemicu yang jelas. Jika sedang kambuh, umumnya kondisi ini bisa diringankan dengan meminum obat kortikosteroid. Konsultasikan dosis dan durasi meminum obat yang aman untuk tubuh Anda.

Baca juga: Penyakit Autoimun IBD, Kenali Gejala, Jenisnya, hingga Faktor Risiko

Dilansir dari WebMD, berikut adalah beberapa penyakit autoimun yang paling sering terjadi.

Rheumatoid arthritis

Pada penyakit ini, sistem imun akan menyerang persendian. Penyakit ini menyebabkan area sendi kemerahan, hangat, nyeri, dan kaku. Berbeda dengan osteoarthritis yang normal terjadi pada usia lanjut, rheumatoid arthritis bisa terjadi sejak usia 30 tahun.

Jika tidak dirawat, penyakit ini bisa secara perlahan menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. Perawatannya bervariasi dari obat-obatan yang diminum hingga suntikan.

Lupus

Nama lengkap penyakit ini adalah systemic lupus erythematosus (SLE). Penyakit ini menyerang berbagai organ di tubuh, seperti sendi, paru-paru, sel darah, saraf, dan ginjal. Penyakit ini ditandai dengan ruam kemerahan yang sangat banyak di kulit.

Inflammatory bowel disease (IBD)

Penyakit autoimun satu ini menyerang lapisan dalam dari saluran pencernaan dan menyebabkan diare, perdarahan rektal, sakit perut, demam, hingga kehilangan berat badan. IBD terbagi menjadi dua macam, yaitu Crohn’s disease dan kolitis ulseratif.

Crohn’s disease bisa menyebabkan peradangan pada semua saluran cerna, mulai dari mulut hingga anus. Sedangkan kolitis ulseratif hanya mempengaruhi usus besar dan rektum.

Diabetes melitus tipe 1

Pada penyakit ini, sistem imun menyerang sel yang memproduksi insulin di pankreas. Hal ini akan menyebabkan gula darah terlalu tinggi sehingga merusak pembuluh darah, jantung, mata, saraf, dan organ lainnya. Orang yang terdiagnosis dengan penyakit ini harus menerima suntikan insulin setiap hari.

Baca juga: Psoriasis: Gejala, Komplikasi, Faktor Risiko hingga Terapi Penyakit Kulit Autoimun

Itu dia beberapa penyakit autoimun yang paling umum. Penyakit autoimun tidak bisa sembuh, namun ketika kambuh, gejalanya bisa diminimalisir dengan perawatan dari dokter.

Konsultasikan ke dokter spesialis sesuai dengan bagian tubuh yang diserang penyakit autoimun yang dimiliki pasien.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com