KOMPAS.com - Inflammatory Bowel Disease (IBD) adalah penyakit autoimun yang dikenal sebagai peradangan usus kronis.
IBD juga disebutkan sebagai penyakit inflamasi kronis saluran cerna yang terjadi akibat kombinasi kerentanan genetik, paparan lingkungan, dan disregulasi respons imun terhadap microbia usus.
Perlu diketahui bahwa penyakit autoimun radang usus (IBD) ini dibagi menjadi dua jenis yakni, Penyakit Crohn (PC) dan Kolitis Ulseratif (KU).
Baca juga: Kenali Jenis, Gejala, dan Faktor Risiko Penyakit Autoimun Radang Usus
Penyakit Crohn atau yang dikenal juga Crohn's Disease adalah peradangan yang terjadi di seluruh sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke dubur.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RSCM-FKUI, Prof dr Marcellus Simadibrata PhD SpPD KGEH FASGE mengatakan, autoimun PC ini cenderung lebih banyak dialami oleh wanita.
"PC atau CD ini bisa menyerang banyak bagian di saluran pencernaa," kata Marcellus dalam diskusi daring bertajukk World IBD Day 2021: Hidup Berdamai dengan IBD, Penyakit Autoimun di Usus, Sabtu (22/5/2021).
Umumnya, pasien yang menderita penyakit ini akan mendapati daerah inflamasi berbercak dan diselingi dengan daerah yang sehat.
Menurut Marcellus, inflamasi akibat autoimun PC ini dapat meluas sampai seluruh lapisan dinding usus.
Berbeda halnya dengan IBD jenis PC di atas, BD jenis Kolitis Ulseratif atau Ulcerative colitis adalah peradangan kronis pada lapisan terdalam usus besar atau kolon.
"KU ini hanya menyerang bagian usus besar dan rektum saja," ujarnya.
Daerah peradangan akibat IBD KU ini tampak berkelanjutan atau tidak berbercak seperti PC. Biasanya peradangan ini dimulai dari bagian rektum, lalu meluas ke usus besar.
Inflamasi IBD jenis KU hanya terjadi pada lapisan dinding usus bagian dalam dari usus besar saja.
Kebalikan dari penyakit autoimun PC, penyakit Kolitis Ulseratif ini lebih banyak dialami oleh kaum pria.
Baca juga: Cara Mencegah Penyakit Autoimun Radang Usus dan Pengobatannya