Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] Daftar Makanan Selama Pandemi Menurut WHO | Hal yang Harus Dilakukan Saat Bayi Positif Covid-19

Kompas.com - 07/07/2021, 07:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menghadapi masa pandemi Covid-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan sejumlah daftar yang harus dipenuhi sepanjang hari.

Daftar makanan dari WHO ini adalah salah satu berita terpopuler Sains Kompas.com edisi Selasa, 6 Juli 2021.

Selain memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi, kita juga harus menjalankan 5M dan vaksinasi. Berbicara soal masker, ternyata masker KN95 dan N95 dapat dipakai berulang. Tapi ada caranya.

Kemudian saat bayi terinfeksi Covid-19, dokter mengingatkan ada 4 hal yang harus menjadi perhatian orangtua.

Kemarin juga ada fenomena aphelion, titik terjauh bumi dari matahari. Apa sih dampak aphelion ke bumi?

Baca juga: [POPULER SAINS] Anosmia Bisa Jadi Pertanda Baik Covid-19 | Cara Proning untuk Covid-19

Berikut ulasannya:

1. Makanan yang harus dikonsumsi saat pandemi menurut WHO

Nutrisi dan hidrasi yang tepat sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh di tengah wabah Covid-19.

Mengonsumsi makanan segar dan tidak diproses akan membantu tubuh mendapatkan vitamin, mineral, serat, protein, dan antioksidan.

Di sisi lain, asupan gula, lemak, dan garam pun sebaiknya dibatasi untuk menurunkan risiko berbagai penyakit yang berbahaya.

Ada beberapa makanan yang disarankan WHO, baca selengkapnya di sini:

Makanan yang Harus Dikonsumsi saat Pandemi Covid-19 Menurut WHO

2. Hal yang harus diperhatikan ortu bila bayi terpapar Covid-19

Dokter spesialis anak RS Pondok Indah, Pondok Indah, dr. Yovita Ananta, Sp.A, MHSM, IBCLC mengatakan, bahwa transmisi virus corona pada anak, terutama pada bayi umumnya terjadi dari klaster keluarga.

“Kalau bayi biasanya di bawah satu tahun tertular dari Ibunya, karena kan kalau menyusui dilakukan dalam jarak sangat dekat,” jelas dr. Yovita.

Terkait hal ini, dr. Yovita menekankan, penularan bukan melalui ASI, melainkan melalui droplet ibu. Justru, di dalam ASI mengandung antibodi.

“Jadi, di dalam ASI tidak ada virus corona penyebab Covid-19, tapi ada antibodi Covid-19,” ujarnya.

Bila ibu positif Covid-19, dr. Yovita menyarankan, agar bayi bisa diasuh anggota keluarga lain yang negatif dan minum ASI yang telah diperah.

Namun jika tidak memungkinkan, ibu harus menerapkan protokol kesehatan ketat saat proses menyusui, mulai dari mencuci tangan, memakai masker dobel, dan tidak bicara dengan bayinya, untuk meminimalkan penyebaran virus corona melalui droplet.

Lalu, bagaimana jika bayi terlanjur tertular dan terinfeksi Covid-19? Selengkapnya baca di sini:

Bayi Positif Covid-19, Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Orangtua Saat Merawatnya

3. Cara pakai masker N95 berulang

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban mengatakan beberapa studi mengatakan, masker N95 bisa dipakai ulang.

"Namun dengan catatan," tulisnya dalam twit tertanggal 22 April 2021 tersebut.

Syaratnya adalah meminimalkan kontak yang tak perlu dengan permukaan dalam masker, kepatuhan terhadap kebersihan tangan, serta teknik mengenakan dan melepaskan masker yang tepat.

"Lebih detail. Simpan masker N95 di wadah yang bersih seperti kantong kertas. Untuk meminimalkan kontaminasi silang, simpan di kantong sendiri agar tidak saling bersentuhan dengan masker orang lain. Wadah penyimpanan ini disarankan jangan sampai mengubah bentuk masker," jelasnya.

Selengkapnya baca di sini:

Efektif Saring Aerosol 95 Persen, Masker N95 Bisa Dipakai Berulang, Begini Caranya

4. Ada fenomena aphelion

Aphelion adalah fenomena di mana posisi Bumi berada pada titik terjauh dengan Matahari.

Dijelaskan Peneliti di Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Andi Pangerang Hasanuddin, posisi Bumi terhadap Matahari akan berlangsung pada titik terdekat dan terjauh.

"Secara umum, tidak ada dampak yang signifikan pada Bumi," kata Andi seperti dikutip Kompas.com dalam keterangan tertulisnya di laman Edukasi Sains Lapan.

Jika masyarakat mendengar isu pengaruh Aphelion terhadap kondisi suhu yang lebih dingin daripada biasanya atau terlalu panas, itu tidak benar.

Selengkapnya baca di sini:

Hari Ini Ada Fenomena Aphelion, Titik Terjauh Bumi dari Matahari

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com