Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Risiko, Prosedur, dan Hasil Terapi Plasma Konvalesen untuk Covid-19

Kompas.com - 02/07/2021, 14:04 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Terapi plasma konvalesen adalah terapi menggunakan darah dari orang yang telah sembuh dari suatu penyakit, untuk membantu orang lain pulih.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), telah memberikan otorisasi darurat untuk terapi plasma konvalesen dengan tingkat antibodi tinggi untuk mengobati Covid-19.

Terapi plasma konvalesen ini, dapat digunakan untuk beberapa orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di masa awal penyakit mereka atau yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Baca juga: Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Kapan Waktu Terbaik Digunakan?

Pada dasarnya, darah yang disumbangkan oleh orang yang telah pulih dari Covid-19 memiliki antibodi terhadap virus yang menyebabkannya.

Darah yang disumbangkan kemudian diproses untuk menghilangkan sel darah, meninggalkan cairan (plasma) dan antibodi.

Terapi plasma konvalesen ini dapat diberikan kepada orang dengan Covid-19 untuk meningkatkan kemampuan mereka melawan virus.

Mengapa terapi plasma konvalesen diperlukan?

Melansir Mayo Clinic, terapi plasma konvalesen dapat diberikan kepada orang dengan Covid-19 yang berada di rumah sakit dan berada di tahap awal penyakit mereka atau memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Terapi plasma konvalesen dapat membantu orang pulih dari Covid-19. Selain itu juga dapat mengurangi keparahan atau memperpendek panjang penyakit.

Berikut ini tiga fakta yang penting diketahui terkait terapi plasma konvalesen:

1. Risiko plasma konvalesen

Sejauh ini darah telah digunakan untuk mengobati banyak kondisi lain dan terbilang sangat aman. Risiko tertular Covid-19 dari plasma konvalesen belum diuji. Tetapi, para peneliti percaya bahwa risikonya rendah karena donor telah sepenuhnya pulih dari infeksi.

Terapi plasma konvalesen memiliki beberapa risiko, seperti:
- Reaksi alergi

- Kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas

- Infeksi seperti HIV dan hepatitis B dan C

Meski demikian, risiko infeksi semacam itu rendah. Darah yang disumbangkan sebelumnya juga harus diuji keamanannya.

Beberapa orang mungkin mengalami komplikasi ringan atau tidak sama sekali. Sebagian orang lainnya mungkin akan mengalami komplikasi yang lebih parah.

Baca juga: Siapa yang Boleh Donor Terapi Plasma Konvalesen? Ini Syarat Lengkapnya

 

Ilustrasi plasma konvalesen Ilustrasi plasma konvalesen
2. Prosedur terapi plasma konvalesen

Sebelum terapi plasma konvalesen

Sebelum terapi plasma konvalesen, tim perawatan kesehatan akan mencari dan mempersiapkan plasma konvalesen yang sesuai dengan golongan darah Anda atau bisa juga dengan bantuan pihak keluarga.

Sementara itu, seperti yang pernah diberitakan Kompas.com sebelumnya (25/2/2021) untuk donor penyintas Covid-19 adalah mereka yang sudah pernah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, dan sembuh dari infeksi lebih dari 14 hari.

Donor penyintas ini nantinya akan diambil plasma darah di dalam tubuhnya. Kemudian darah yang sudah diambil akan diberikan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan.

Berikut syarat donor plasma darah untuk plasma konvalesen Covid-19:

- Diutamakan laki-laki

- Jika perempuan, yang dipilih yang belum pernah hamil

- Berusia 18 sampai 60 tahun

- Berat badan minimal 55 kg (sebab, pengambilan darah konvensional dengan kantong 450 ml)

- Sehat dan dibuktikan dengan hasil laboratorium

- Pemeriksaan tanda vital yang normal yakni tekanan darah systole 90-160 mmHg, tekanan darah diastole 60-100 mmHg

- Pemeriksaan denyut nadi sekitar 50 sampai 100 kali per menit, dan suhu tubuh kurang dari 37 derajat Celsius

- Terdiagnosisi Covid-19 sebelumnya dengan real time PCR

- Sudah dinyatakan bebas dari infeksi virus corona, atau telah sembuh minimal selama 14 hari

- Memiliki kadar Hemoglobin lebih dari 13.0 g/dL untuk pria dan lebih dari atau sama dengan 12.5 g/dL untuk wanita

- Tidak leukopenia, limfopenia, trombositopenia, neutrofil lymphocyte ratio (NLR) kurang dari atau sama dengan 3,13

- Konsentrasi protein darah tetal lebih dari 6 g/dL atau albumin darah normal lebih dari 3,5 d/dL

- Hasil uji saring IMTL terhadap sifilis, hepatitis B dan C serta HIV dengan CLIA/Elisa non-reakif

- Hasil uji saring terhadap hepatitis B dan C serta HIV dengan NAT non-reaktif

- Hasil skrining terhadap antibodi golongan darah negative

- Hasil pemeriksaan Golongan Darah A, B, O dan rhesus dapat ditentukan

- Tidak memiliki riwayat transfusi sebelumnya

- Bersedia untuk menjalani prosedur plasmaferesis

- Untuk donor wanita disyaratkan belum pernah hamil dan tidak memiliki antibodi anti-HLA/anti-HNA (namun tidak telalu direkomendasikan)

- Bersedia tanda tangan Informed Content (ICT)

- Bebas dari virus, parasit atau patogen lain berpotensi bisa ditransmisikan melalui darah

- Memiliki titer antibodi yang cukup tinggi berdasarkan hasil uji netralisasi

Selanjutnya tim perawatan kesehatan akan mempersiapkan kondisi Anda untuk prosedur ini.

Tim perawatan kesehatan akan memasukkan jarum steril sekali pakai yang terhubung ke tabung (saluran intravena, atau IV) ke dalam pembuluh darah di salah satu lengan Anda.

Baca juga: Uji Klinik Plasma Konvalesen Covid-19 Dimulai, Bagaimana Prosedurnya?

Selama prosedur terapi plasma konvalesen

Ketika plasma tiba, kantong plasma steril menempel pada tabung dan plasma menetes keluar dari kantong dan masuk ke dalam tabung. Dibutuhkan sekitar 1 hingga 2 jam untuk menyelesaikan prosedur terapi ini.

Setelah prosedur terapi plasma konvalesen

Anda akan diawasi secara ketat setelah Anda menerima plasma konvalesen. Dokter Anda akan mencatat respons tubuh Anda terhadap perawatan tersebut.

Ia juga akan mencatat berapa lama Anda harus tinggal di rumah sakit dan apakah Anda memerlukan terapi lain.

3. Hasil terapi plasma konvalesen

Belum dipastikan apakah terapi plasma konvalesen akan menjadi pengobatan yang efektif untuk Covid-19.

Anda mungkin tidak merasakan manfaat apa pun. Namun, terapi ini kemungkinan bisa membantu Anda pulih dari penyakit Covid-19.

Data dari beberapa uji klinis, penelitian, dan program akses nasional menunjukkan bahwa plasma konvalesen dengan tingkat antibodi tinggi, dapat mengurangi keparahan atau mempersingkat durasi Covid-19 pada beberapa orang, ketika diberikan pada awal penyakit atau pada mereka dengan sistem kekebalan yang lemah.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah terapi plasma konvalesen akan menjadi pengobatan yang efektif untuk Covid-19.

Baca juga: Keberhasilan Terapi Plasma Konvalesen untuk Covid-19, Tergantung 3 Hal Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com