Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Harap Herd Immunity Segera Terbentuk, Epidemiolog: Kita Masih Sangat Jauh

Kompas.com - 21/06/2021, 17:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

"Kalau varian (Alpha) yang UK ini menyebar luas, maka herd immunity enggak cukup 70 persen lagi. Itungannya jadi 82,1 persen untuk mencapai herd immunity."

Artinya, harus ada 221,8 juta orang yang sudah divaksin penuh atau butuh sekitar 445-450 juta dosis vaksin. Karena satu orang harus mendapat dua dosis vaksin penuh.

Sementara untuk varian Delta yang saat ini banyak kasus ditemukan di Kudus, Jawa Tengah dan 5 provinsi lainnya, ini lebih parah dibanding varian Alpha.

"Delta itu, dikatakan oleh ahli virus, 40 persen lebih menular daripada varian Alpha," ujar dia.

Menurut perhitungan epidemiologis, angka R untuk varian Delta adalah 6,5. Artinya satu orang bisa menularkan virus ke 6-7 orang lain dan seterusnya.

"Itu berarti, proporsi untuk herd immunity naik lagi menjadi 84,6 persen hampir 85 persen."

Untuk bisa melawan varian Delta dengan herd immunity, artinya dibutuhkan 228,5 juta penduduk Indonesia yang sudah divaksin penuh.

Dia berkata, untuk menentukan proporsi herd immunity ini, para ahli epidemiologi memiliki rumus yang digunakan.

"Rumusnya satu dikurangi satu per R0," kata Windhu.

Baca juga: Virus Corona Terus Bermutasi, Apakah Akan Muncul Varian Mahakuat?

Angka-angka inilah yang membuat herd immunity di Indonesia masih sangat jauh.

Selain menggalakkan vaksinasi dan memperbanyak jumlah pasokan vaksin, Windhu berkata pemerintah juga harus tegas melakukan pencegahan.

Saat ini yang dibutuhkan menurut Windhu adalah pencegahan dari hulu, dengan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Indonesia.

PSBB tidak hanya di Jakarta atau zona merah saja, tapi semua daerah.

Dia mengatakan, PPKM mikro tidak lagi bisa untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Pemerintah harus tegas," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com