Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia Mengkhawatirkan, Ini 5 Rekomendasi Organisasi Profesi Dokter

Kompas.com - 18/06/2021, 19:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

3. Percepatan vaksinasi

"Kami dari lima organisasi profesi meminta agar pemerintah atau pihak yang berwenang melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar," ujar DR Dr Sally Aman Nasution SpPD, K-KV, FINASIM, FACP selaku Ketua Umum PAPDI.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKi Jakarta, Bed Occupation Rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh.

Data sampai tanggal 17 Juni 2021 tercatat sekitar 8000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persen dan ruang ICU sudah terisi 74 persen.

Dengan kondisi tersebut, maka percepatan vaksinasi menjadi hal yang sangat penting.

Percepatan vaksinasi ini membutuhkan kerjasama banyak pihak, baik itu pemerintah, layanan kesehatan dan juga masyarakat.

Sally mengingatkan, agar masyarakat tidak perlu ragu dan takut untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sebab, lebih banyak manfaatnya yang bisa didapatkan dari vaksinasi tersebut.

Meskipun vaksin Covid-19 yang ada saat ini tidak dapat mencegah infeksi Covid-19,  setidaknya orang yang sudah divaksin, jika terinfeksi tidak akan bergejala parah.

Sehingga, tidak memerlukan ruang isolasi ataupun ICU rumah sakit yang kian menipis ketersediaannya di berbagai daerah.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia, Ahli Ingatkan untuk Ubah Strategi

4. Semua pihak waspada varian baru

"Kami dari lima organisasi profesi merekomendasikan, agar semua pihak lebih waspada terhadap varian baru Covid-19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian dan mungkin menghilangkan efek vaksin".

"Lakukan tracing (penelusuran) dan testing dengan lebih massif," tegas Prof DR Dr Aman Bhakti Pulungan SpA(K), FAAP selaku Ketua Umum IDAI.

Perlu diketahui, bahwa saat ini berbagai varian baru dari Covid-19 telah ditemukan menginfeksi pasien terkonfirmasi positif di Indonesia.

Salah satu yang sedang menjadi sorotan dan kekhawatiran adalah varian Delta, yang juga menjadi penyebab lonjakan kasus dan angka kematian yang tinggi di negara India.

Disebutkan bahwa 62 sampel dari 72 pasien positif di Kabupaten Kudus yang dianalisis ternyata adalah infeksi varian baru Delta.

Ini artinya 86,11 persen sampel yang diperiksa positif terjangkit varian Delta Covid-19.

Perlu diingat, varian baru Covid-19 akan terus ada dan semakin banyak lagi saat penularan atau transmisi tidak bisa ditekan.

Selain itu, penularan ini jelas adalah akibat dari banyaknya pergerakan atau mobilitas yang dilakukan, serta tidak patuhnya protokol kesehatan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

5. Disiplin protokol kesehatan

"Agar masyarakat selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak bepergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan, dan menjalankan protokol kesehatan lainnya," tutur DR Dr Isman Firdaus SpJP(K) FIHA,FAPSIC,FACC,FESC,FSCAI selaku Ketua Umum PERKI.

Seperti diketahui, kendati seseorang termasuk Anda sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, itu bukan berarti Anda akan terbebas atau kebal dari risiko infeksi Covid-19.

Orang yang sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 harus tetap menjaga dan disiplin protokol kesehatan, karena vaksin hanya berfungsi untuk menekan risiko gejala atau keparahan saat Anda terinfeksi Covid-19.

Disiplin protokol kesehatan ini tidak hanya akan menjaga diri Anda sendiri, melainkan juga orang-orang lain di sekitar Anda, termasuk keluarga terkasih seperti anak-anak, orangtua, saudara ataupun pasangan Anda yang sedang dalam kondisi rentan sakit.

Baca juga: Ahli Jelaskan Bagaimana Varian Delta Virus Corona Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com