Jadi varian Delta mengandung dua mutasi yakni L452R dan T478K, sehingga menjadikannya sebagai varian bermasalah dalam pandemi ini, yakni lebih menular dan bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Dr Gunadi menyampaikan data penyebaran varian Delta di Inggris dalam webinar tersebut. Ia menjelaskan bahwa awalnya, varian Delta di Inggris hanya menunjukkan penularan yang sedikit.
"Namun, semakin lama, varian ini terus mendominasi kasus Covid-19 di Inggris. Sedangkan varian Alpha hingga hari ini decline (menurun) di Inggris," jelas dr Gunadi.
Selain itu, jelas dr Gunadi, berdasarkan kalkulasi secara matematis, para ahli menympulkan bahwa transmisi atau penularan varian Delta mencapai 41 persen hingga 60 persen.
Baca juga: 10 Nama Baru Varian Virus Corona, dari Alpha, Delta hingga Gamma
"Artinya varian Delta lebih menular dibandingkan varian Alpha. Varian Alpha 70 persen lebih menular dibandingkan virus corona Wuhan (virus asli). Jadi bisa dibayangkan seberapa besar penularannya," papar dr Gunadi.
Oleh sebab itu, dr Gunadi mengimbau bahwa perlu waspada terhadap penyebaran atau penularan virus corona varian Delta ini.
Varian delta telah terbukti menimbulkan dua dampak, selain lebih menular, varian ini juga mampu mempengaruhi respons sistem kekebalan tubuh manusia.
Transmisi penularan virus corona dari varian Delta ini begitu cepat, dan telah terlihat pada kasus di India dan Kudus pada saat ini.
Baca juga: Varian Delta di India Picu Gejala Baru, Gangguan Pendengaran hingga Penggumpalan Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.