Enviromental Senior Manager PTFI Gesang Setyadi mengatakan, penemuan spesies baru ini sekali lagi menunjukkan keanekaragaman hayati di area kerja PTFI.
"Area kerja PTFI masih menyimpan potensi kekayaan flora dan fauna yang belum dapat dipelajari secara menyeluruh," ujarnya.
Dalam upaya menguak keanekaragaman hayati yang masih tersimpan di area kerja tersebut, selain dengan LIPI, PTFI juga melakukan kolaborasi dengan Natural History Museum og United Kingdom (NHMUK), South Australian Masters Athletics (SAMA) of Adelaide, dan Univeristy of Papua New Guenea (UPNG).
Litoria lubisi memiliki fisik yang cukup unik karena ukurannya yang cenderung besar, dengan panjang dapat mencapai 70 mm.
Selain itu, katak ini juga terlihat kuat serta memiliki warna yang lebih mencolok dibandingkan dengan katak hijau lainnya.
Katak yang hidup di dataran rendah ini juga memiliki mulut yang lebar dengan masing-masing kerangka giginya terdiri dari 10 gigi kecil dengan garis rahang yang tidak begitu tegas pada permukaan kulitnya.
Baca juga: Spesies Baru Katak Ditemukan di Australia, Warnanya Cokelat Pekat
Katak ini memiliki tiga selaput memanjang di antara keempat jarinya, dengan bentuk kaki memanjang yang memperkokoh genggaman dan cengkramannya.
Bagian tubuh hewan ini meliputi beberapa warna yang terdiri dari warna kuning di bagian bawah badan dan ujung jari kaki, warna biru pucat di sepanjang lipatan kulit, serta warna coklat kemerahan pada beberapa garis di bagian perut dan selaput kaki.
Katak ini ditemukan hanya di hutan sagu yang ada di Mimika, Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.