Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Fenomena Langit Akhir Pekan Ini, Perhatikan Bintang Dekat Bulan Bisa Jadi Venus dan Mars

Kompas.com - 11/06/2021, 13:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi Anda pencinta peristiwa astronomi, maka jangan lewatkan tiga fenomena langit yang akan menghiasi langit Indonesia akhir pekan ini.

Sembari beristirahat dan menikmati libur akhir pekan, Anda bisa merencanakan mengamati fenomena Konjungsi Inferior Merkurius, Konjungsi Bulan-Venus, dan Konjungsi Kuarte Bulan-Venus-Pollux-Mars.

Baca juga: Fenomena Langit Juni 2021: Gerhana Matahari Cincin hingga 3 Hujan Meteor

Berikut jadwal dan cara mengamati fenomena konjungsi-konjungsi ini: 

1. Konjungsi Inferior Merkurius: 11 Juni 2021

Konjungsi inferior adalah konfigurasi ketika Bumi, Merkurius, dan Matahari berada pada satu garis lurus (sejajar).

Peneliti di Pusat Penelitian Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN, Andi Pangerang Hasanuddin mengatakan, konjungai inferior Merkurius kali ini terjadi pada 11 Juni 2021.

Sebenarnya, kata dia, konjungsi inferior sama seperti fase Bulan baru pada Bulan, sehingga Merkurius tidak tampak, baik ketika senja maupun fajar.

Ketika konjungsi inferior terjadi, maka jarak Merkurius dari Bumi sejauh 0,551 sa (satuan astronomi) atau 82,4 juta kilometer.

"Konjungsi Merkurius menandai pergantian ketampakan Merkurius dari senja ke fajar," ujarnya. 

Selain itu, konjungsi inferior merupakan titik tengah dari siklus retrograd Merkurius yang menandai titik balik gerak semu Merkurius, jika diamati dari Bumi, sebelum Merkurius kembali melakukan gerak prograde.

Fenomena ini terjadi setiap 116 hari sekali. Sehingga, akan terjadi kembali pada 19 Oktober 2021 dan 23 Januari 2021.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Planet Merkurius, Planet Terkecil di Tata Surya

Ilustrasi konjungsi bulan dan venus.SHUTTERSTOCK/Andre Nantel Ilustrasi konjungsi bulan dan venus.

2. Konjungsi Bulan-Venus: 12 Juni 2021

Fenomena konjungsi kedua yang terjadi kali ini adalah antara Bulan dan Planet Venus.

Konjungsi Bulan-Venus adalah peristiwa, seakan berkumpulnya Bulan dan planet Venus dalam satu lokasi yang sama jika dilihat dari Bumi.

Menurut Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, keduanya akan nampak dalam satu garis lurus pada lebar bidang pandang kurang dari 5 derajat.

"Peristiwa ini bisa diabadikan dengan kamera, lebik baik bila dikombinasikan dengan teknik astrofotografi," kata Marufin kepada Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Anda dapat mengamati fenomena ini pada sore hari, karena akan terjadi di kala petang setelah terbenamnya Matahari.

Venus berada di sisi kiri atau arah selatan Bulan sabit sejauh sekitar 2 derajat.

Di atas kertas kedua benda langit tersebut akan ada di atas cakrawala barat selama satu jam dari sejak terbenamnya Matahari.

Sehingga, jika Anda melihat ke langit dan menyadari ada satu benda langit yang bercahaya paling terang dan lurus dengan Bulan, maka itu bukanlah bintang melainkan Planet Venus.

Baca juga: 7 Fakta Misterius Venus, Planet Terpanas di Tata Surya

3. Konjungsi Kuartet Bulan-Venus-Pollux-Mars: 12-14 Juni 2021

Menemani akhir pekan kali ini, tepatnya pada tanggal 12-14 Juni 2021, maka akan ada fenomena konjungsi Kuartet Bulan-Venus-Pollux-Mars di langit Indonesia.

Fenomena yang akan terjadi selama tiga hari ini dapat diamati ketika senja astronomis dari arah Barat-Barat Laut dan terbenam seluruhnya pada pukul 20.30-21.00 waktu setempat.

Awalnya, Bulan bersama-sama dengan Venus, Pollux, dan Mars berada di Konstelasi Gemini pada 12 Juni. Kemudian, Bulan meninggalkan ketiganya dan berpindah menuju Konstelasi Canser pada 13 dan 14 Juni.

Puncak konjungsi Bulan-Venus terjadi pada 12 Juni pukul 16.12 WIB, sehingga Bulan akan tampak lebih dekat dengan Venus ketika senja di hari itu.

Sementara, puncak Konjungsi Bulan-Pollux terjadi papda 13 Juni pukul 13.02 WIB, sehingga Bulan akan tampak lebih dekat dengan bintang Pollux ketika senja di hari itu.

Terakhir, puncak Konjungsi Bulan-Mars terjai pada 14 Juni pukul 03.17WIB, sehingga Bulan akan tampak lebih dekat dengan Mars ketika senja sebelumnya (13 Juni 2021).

Adapun, pada saat  fenomena konjungsi kuartet itu terjadi, maka kecerlangan Pollux sebesar +1,15. Selanjutnya, kecerlangan Venus sebesar -3,89. Serta, kecerlangan Mars bervariasi antara +1,73 hingga +1,77.

Sedangkan, Bulan sendiri akan berada pada fase sabit awal dengan iluminasi antara 3,6 persen hingga 14,5 persen.

Dengan begitu, jika Anda mengamati langit, dan melihat banyaknya cahaya bintang di langit, maka perhatikan cahaya bak bintang terang yang sejajar dan dekat dengan Bulan, karena itu bisa jadi adalah Venus, Pollux ataupun Planet Mars.

Baca juga: Rover Curiosity NASA Tangkap Awan Warna-warni di Mars, Ini Rupanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com