Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kista Ovarium, Benarkah Bisa Menghambat Kehamilan?

Kompas.com - 11/06/2021, 12:00 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

KOMPAS.comKista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berada di ovarium. Wanita memiliki dua ovarium, yaitu di sebelah kanan dan kiri rahim. Ovarium adalah tempat sel telur yang akan dilepaskan setiap bulan pada masa subur wanita.

Selain itu, ovarium juga berfungsi untuk melepaskan hormon estrogen dan progesterone yang memiliki peranan penting pada sistem reproduksi.

Sebagian besar kista terjadi secara alami dan akan menghilang dalam beberapa bulan tanpa perawatan khusus. Kista ini jarang menimbulkan masalah atau terkadang hanya menimbulkan rasa sakit yang minim.

Namun, kista bisa menjadi masalah yang serius jika mengalami ruptur atau robek. Kista ovarium yang ruptur bisa menimbulkan gejala serius seperti nyeri panggul, perdarahan, hingga ovarian torsion.

Ovarian torsion adalah kondisi dimana kista menghalangi aliran darah yang menuju ke sel telur. Kondisi ini jarang terjadi namun termasuk kondisi kegawatdaruratan medis.

Baca juga: Serba-serbi Polip Rahim, dari Kondisi, Gejala, hingga Penyebabnya

Gejala

Walaupun sebagian besar kista ovarium tidak menyebabkan gejala apapun, kista yang berukuran besar bisa menyebabkan beberapa gejala. Diantara gejala yang mungkin dirasakan adalah nyeri perut bagian bawah, perut terasa penuh dan berat.

Selain itu, wanita dengan kista ovarium mungkin mengalami sakit ketika berhubungan seksual, pola mestruasi yang tidak teratur, atau sering merasa ingin buang air kecil.

Tipe

Dilansir dari National Health Services United Kingdom, terdapat dua macam kista ovarium, yaitu kista ovarium fungsional dan kista ovarium patologis.

Sebagian besar kista yang terjadi pada wanita adalah tipe fungsional. Kista ini berkembang seiring dengan siklus menstruasi, terjadi dengan singkat, dan jarang menimbulkan masalah yang berarti.

Normalnya, ketika folikel sel telur melepaskan sel telur ke dalam rahim, folikel tersebut akan hancur dengan sendirinya. Dalam kasus kista fungsional, folikel ini tidak hancur dan terus berkembang terisi cairan. Ini lah yang disebut kista ovarium fungsional.

Kista fungsional jarang dirasakan kehadirannya dan biasanya hilang setelah dua hingga tiga siklus menstruasi.

Tipe kedua adalah tipe patologis. Tipe kista ini disebabkan akibat pertumbuhan sel yang tidak normal, namun tipe satu ini jarang sekali terjadi.

Sebagian besar kasus kista ovarium adalah kasus yang jinak. Kasus keganasan bisa terjadi, umumnya pada wanita yang sudah mengalami menopause.

Baca juga: Kasus Pertama Bayi di Perancis Terinfeksi Covid-19 di Dalam Rahim

Pengaruh kista ovarium terhadap kesuburan

Kista ovarium tidak mempengaruhi kesuburan, namun pada beberapa kasus mungkin menurunkan kemungkinan untuk hamil.

Jika kista ovarium berukuran sangat besar, Anda mungkin membutuhkan operasi untuk mengangkat kista tersebut. Jika ovarium masih dalam keadaan yang baik, biasanya ovarium akan tetap dipertahankan. Namun, jika kista sudah mengenai ovarium, bisa jadi dilakukan pengangkatan ovarium sebelah, ataupun keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com