Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Polip Rahim, dari Kondisi, Gejala, hingga Penyebabnya

Kompas.com - 05/09/2020, 16:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pasangan selebritas Irwansyah dan Zaskia Sungkar berusaha semaksimal mungkin demi mendapatkan keturunan. Belum lama ini, Zaskia Sungkar dikabarkan melakukan operasi pengangkatan polip rahim sebelum transfer embrio.

Polip rahim mungkin bisa berhubungan dengan infertilitas atau kemandulan.

Jika seorang wanita memiliki polip rahim ada kemungkinan untuk tidak dapat memiliki anak.

Pengangkatan polip seperti yang dilakukan Zaskia Sungkar memungkinkan adanya peluang untuk hamil.

Baca juga: Hati-hati, Polip di Usus Bisa Berkembang Jadi Kanker

Apa itu polip rahim?

Polip rahim adalah pertumbuhan yang menempel pada dinding bagian dalam rahim yang meluas hingga ke rongga rahim.

Dilansir Mayo Clinis, pertumbuhan berlebih sel di lapisan rahim (endometrium) menyebabkan pembentukan polip rahim, juga dikenal sebagai polip endometrium.

Polip ini biasanya tidak bersifat kanker (jinak), meskipun beberapa dapat bersifat kanker atau pada akhirnya dapat berubah menjadi kanker (polip prakanker).

Ukuran polip rahim berkisar dari beberapa milimeter, ukurannya tidak lebih besar dari biji wijen. Namun, tidak menutup kemungkinan ukuran polip rahim ada yang seukuran bola golf atau lebih besar.

Mereka menempel pada dinding rahim dengan dasar besar atau batang tipis.

Seseorang bisa memiliki satu atau beberapa polip dalam rahimnya. Polip itu akan "terkurung" di dalam rahim, tapi ada juga yang berada di serviks (pembukaan rahim).

Polip rahim paling sering terjadi pada wanita yang sedang mengalami atau telah menyelesaikan menopause, meskipun ada kemungkinan wanita yang lebih muda juga bisa mendapatkannya.

Gejala polip rahim 

Tanda dan gejala polip rahim, antara lain:

  • Perdarahan menstruasi yang tidak teratur. Misalnya, sering mengalami periode yang tidak terduga dengan panjang dan berat yang bervariasi.
  • Pendarahan di antara periode menstruasi
  • Periode menstruasi yang terlalu banyak
  • Pendarahan vagina setelah menopause,
  • Infertilitas

Beberapa wanita hanya mengalami pendarahan ringan atau bercak. Namun ada juga perempuan yang memiliki polip rahim, tapi tidak menunjukkan gejala apapun.

Jika terjadi pendarahan vagina setelah menopause, pendarahan di antara periode menstruasi dan pendarahan menstruasi tidak teratur, akan lebih baik jika memeriksakan kondisi ke dokter untuk konsultasi.

Baca juga: Ibu Ini Angkat Bayinya dari Rahim Saat Operasi Caesar

Penyebab

Faktor hormonal berperan dalam kemunculan polip rahim. Polip rahim disebut ahli sensitif terhadap estrogen, artinya mereka tumbuh sebagai respons terhadap estrogen yang bersirkulasi.

Faktor risiko

Faktor risiko yang dapat mengembangkan polip rahim antara lain:

  • Menjadi perimenopause atau pascamenopause
  • Memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Obesitas
  • Mengonsumsi tamoxifen, terapi obat untuk kanker payudara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com