Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Lebih Dekat Planet Merkurius, Planet Terkecil di Tata Surya

Kompas.com - 05/06/2021, 16:30 WIB
Nadia Faradiba

Penulis

Sumber Space,NASA

KOMPAS.com - Planet Merkurius adalah planet paling kecil di tata surya. Ukuran Merkurius hanya sedikit lebih besar dari bulan. Planet Merkurius terletak paling dekat dengan Matahari. Uniknya, Merkurius bukan planet terpanas di tata surya.

Merkurius adalah planter berbatu, sama seperti Venus, Bumi, dan Mars. Merkurius tidak memiliki atmosfer dan tidak pula memiliki bulan dan cincin.

Dilansir dari Space, berikut adalah penjelasan detail mengenai planet Merkurius.

Memiliki hari yang lebih panjang dari tahunnya

Satu hari di Merkurius setara dengan 175,97 hari di Bumi. Ini jauh lebih lama dari Merkurius mengelilingi Matahari atau berrevolusi. Setahun di Merkurius setara 88 hari di Bumi. Merkurius mengelilingi matahari dengan kecepatan 180.000 kilometer per jam.

Baca juga: 10 Fakta Unik Tentang Planet Jupiter, Planet Terbesar di Tata Surya

Suhu di permukaan Merkurius

Suhu di permukaan Merkurius bisa mencapai 450 derajat Celcius. Namun, pada malam hari di Merkurius, suhunya bisa turun hingga minus 170 derajat Celcius.

Perbedaan suhu minimal dan maksimal ini adalah yang terbesar di tata surya, yaitu sekitar 600 derajat Celcius. Rentang suhu yang jauh ini disebabkan karena Merkurius tidak memliki atmosfer sehingga tidak ada yang menahan suhu panas agar tetap di permukaan.

Planet Merkurius terus mengecil

Hingga hari ini, Planet Merkurius terus mengecil. Planet Merkurius terdiri dari selapis lempeng planet yang berada di atas inti planet. Inti planet Merkurius terdiri dari besi. Jika besi ini suhunya menurun dan memadat, maka akan menyebabkan planet semakin mengecil.

Memiliki medan magnet aktif

Merkurius memiliki medan magnet aktif terutama di belahan planet sebelah utara. Medan magnet ini memang hanya 1% dibandingkan medan magnet di Bumi.

Namun ini sudah cukup untuk menarik beberapa partikel dari matahari dan membentuk angin tornado panas pada permukaan Merkurius.

Atmosfer di Merkurius sangat tipis

Manusia tidak akan bisa bernafas di Planet Merkurius karena atmosfernya yang sangat tipis dan disebut dengan eksosfer. Pada atmosfernya terkandung 42% oksigen, kemudian terdapat pula sodium, hidrogen, helium, potasium, dan kerbon dioksida.

Merkurius alami beberapa kali matahari terbit dalam sehari

Bentuk Planet Merkurius tidaklah bulat, namun lonjong seperti bentuk telur. Ini menyebabkan perputarannya tidak rata. Dalam sehari, matahari di Merkurius bisa tampak terbit dan tenggelam beberapa kali.

Baca juga: 7 Fakta Misterius Venus, Planet Terpanas di Tata Surya

Eksplorasi Merkurius

Pesawat pertama yang berangkat mengunjungi Merkurius adalah Mariner 10. Pesawat ini berhasil memetakan 45% permukaan Merkurius serta mendeteksi adanya medan magnet di sana.

Pada tahun 2011, pesawat kedua berangkat ke Merkurius. Pesawat itu adalah MESSENGER atau merupakan singkatan dari Mercury Surface, Space Environment, Geochemistry, and Ranging.

Pesawat ini berhasil mengorbit di sekitar Merkurius. Namun, perjalanan MESSENGER harus berakhir pada tahun 2015 karena kehabisan bahan bakar dan jatuh menabrak permukaan planet.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com