KOMPAS.com- Seiring dengan melonjaknya kasus Covid-19, India melaporkan peningkatan kasus infeksi jamur hitam atau mukormikosis. Tidak hanya di negara ini saja, ternyata risiko infeksi mukormikosis ini juga ditemukan di seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan, Dr dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K) mengatakan, pada kondisi saat ini, jelas sekali pasien yang terinfeksi Covid-19 juga sangat berisiko terinfeksi mukormikosis karena daya tahan tubuh atau sistem imunnya sedang menurun.
Pada pasien Covid-19 derajat berat terjadi gangguan sistem kekebalan tubuh yang serius dan berisiko mengalami infeksi jamur sistemik.
Anna menegaskan, kewaspadaan terhadap infeksi jamur harus terus ada setelah pasien dinyatakan sembuh (pasca-Covid).
Baca juga: Gejala dan Bahaya Infeksi Jamur Hitam Mukormikosis pada Pasien Covid-19
Hal ini dikarenakan sistem imun pasien biasanya belum sepenuhnya pulih, sehingga risiko infeksi jamur sistemik masih tetap ada.
Infeksi jamur sistemik, khususnya mukormikosis pada pasien Covid-19 terjadi karena berbagai kondisi seperti berikut.
Lantas selain pasien Covid-19, siapa saja yang berisiko mengalami infeksi jamur hitam atau mukormikosis?
Baca juga: Infeksi Mukormikosis Sudah Ada di Indonesia Sebelum Pandemi Covid-19
Anna menjelaskan, selain pasien Covid-19, sebenarnya infeksi jamur hitam atau mukormikosis ini sebenarnya juga sangat mungkin dialami oleh orang dengan berbagai kondisi keluhan lainnya.
Sebab, di Indonesia sendiri, ternyata kasus infeksi mukormikosis ini sebetulnya sudah ditemukan sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Serta, semasa pandemi Covid-19 terjadi, meskipun belum ada data epidemiologi tentang kasus ini, tetapi sejumlah gejala yang diduga mukormikosis sebenarnya ada di Indonesia.
"Covid-19 ini jadi pintu gerbang yang membuka sistem imun kita, dan membuat air bah seperti bakteri, virus, jamur mudah menyerang tubuh," jelasnya.
Baca juga: Bahaya Mukormikosis, Infeksi Jamur Hitam yang Dialami Pasien Covid-19 di India
Oleh karena itu, berikut kelompok paling berisiko mengalami mukormikosis:
Adapun utnuk mendiagnosis mukormikosis ditentukan berdasarkan riwayat kesehatan pasien seperti ketelitian anamnesis, termasuk mengetahui faktor risikonya.
Selain itu, juga dapat diketahui dengan melihat gejala-gejala penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, khususnya pemeriksaan mikologi (laboratorium jamur).
Baca juga: Ratusan Pasien Covid-19 India Alami Mukormikosis, Infeksi Jamur Hitam Langka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.