KOMPAS.com – Kanker merupakan penyakit ketika sel-sel abnormal berkembang biak dan membelah diri secara tidak terkendali.
Kanker tenggorokan mengacu pada kanker pita suara, kanker kotak suara, dan bagian tenggorokan lain, seperti amandel dan orofaring.
Dibandingkan jenis kanker lainnya, kanker tenggorokan ini relatif jarang terjadi. National Cancer Institute memperkirakan, 0,3 persen hingga 1,2 persen orang dewasa di Amerika Serikat (AS) didiagnosis mengidap kanker tenggorokan.
Terdapat dua kategori kanker tenggorokan, yakni kanker faring dan kanker laring. Dilansir dari Healthline, 2 Januari 2019, berikut adalah penjelasannya.
1. Kanker faring
Kanker faring berkembang di faring, yakni tabung berongga yang membentang dari belakang hidung ke bagian atas tenggorokan.
Baca juga: 8 Obat Alami untuk Sakit Tenggorokan, Bisa Pakai Bawang Putih
Kanker faring yang berkembang di leher dan tenggorokan meliputi kanker nasofaring (bagian atas tenggorokan), kanker orofaring (bagian tengah tenggorokan), kanker hipofaring (bagian bawah tenggorokan).
2. Kanker laring
Kanker laring merupakan kanker tenggorokan yang terbentuk dan berkembang di laring yang merupakan kotak suara manusia.
Mungkin sulit untuk mendeteksi kanker tenggorokan pada tahap awal. Namun, ada beberapa gejala umum yang berpotensi disebabkan oleh kanker tenggorokan.
Berikut adalah gejala-gejala kanker tenggorokan yang umum terjadi:
Baca juga: Apakah Sakit Tenggorokan Termasuk Gejala Covid-19?
1. Suara berubah
2. Sulit menelan
3. Berat badan turun
4. Sakit tenggorokan
5. Dorongan ingin membersihkan tenggorokan
6. Batuk terus-menerus (bisa batuk berdarah)
7. Kelenjar getah bening di leher membengkak
8. Sakit telinga
9. Suara serak
Jika mengalami gejala-gejala yang telah disebutkan, apalagi gejala tidak membaik setelah tiga minggu perawatan, segera hubungi dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Baca juga: 9 Cara Alami Mencegah Asam Lambung Naik ke Tenggorokan
Pria lebih mungkin mengidap kanker tenggorokan dibandingkan wanita. Selain itu, gaya hidup juga bisa meningkatkan risiko kanker tenggorokan.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko kanker tenggorokan:
1. Merokok
2. Konsumsi alkohol berlebihan
3. Nutrisi buruk
4. Paparan asbes
5. Kesehatan gigi yang buruk
6. Sindrom genetik
Kanker tenggorokan juga dikaitkan dengan beberapa jenis infeksi human papillomavirus (HPV).
Baca juga: Hidup dan Replikasi di Tenggorokan, Alasan Virus Corona Begitu Menular
HPV merupakan virus menular seksual yang merupakan faktor risiko kanker orofaringeal tertentu.
Kaker tenggorokan bisa pula dikaitkan dengan jenis kanker lain. Faktanya, beberapa orang yang didiagnosis menderita kanker tenggorokan juga menderita kanker paru-paru, kanker kandung kemih, dan kanker kerongkongan.
Hal ini mungkin disebabkan oleh faktor risiko yang sama antara jenis-jenis kanker tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.