Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Tato Tertua Ditemukan, Terbuat dari Tulang Burung

Kompas.com - 28/05/2021, 18:30 WIB
Monika Novena,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti berhasil menemukan alat tato tertua. Alat tersebut berupa seperangkat tulang kalkun yang dipotong dan diasah. Tulang-tulang tersebut ditemukan di kuburan penduduk asli Amerika.

Analisis baru dan terperinci dari artefak tersebut memungkinkan arkeolog mengungkap bahwa orang saat itu sudah terbiasa dengan tato.

Seni tubuh itu menurut peneliti juga merupakan praktik terus menerus yang dilakukan di antara penduduk asli Amerika selama setidaknya 3000 tahun.

Baca juga: Peralatan Tato Tertua di Dunia Diduga Terbuat dari Tulang Manusia

Mengutip Science Alert, Jumat (28/5/2021), tato menjadi bagian dari beberapa masyarakat. Bukti menujukkan, bahwa di masa lalu manusia telah mendekorasi kulit mereka dengan tinta.

Contohnya saja penemuan mumi bertato yang berasal lebih dari 5000 tahun lalu, menunjukkan jika tato merupakan hal yang umum.

Namun alat yang digunakan nenek moyang kita untuk membuat seni di kulit itu sulit ditemukan.

Untuk itu tim arkeolog yang dipimpin oleh Aaron Deter-Wolf dari Departemen Lingkungan dan Konservasi Tennessee memutuskan untuk melakukan studi terhadap tulang yang ditemukan tahun 1985 di Fernvale, sebuah situs arkeologi penduduk asli Amerika.

"Dalam studi ini kami bergerak melampaui klasifikasi morfologi dasar dengan menggabungkan analisis zooarkeologi, penilaian teknologi, analisis penggunaan-keausan, dan studi ilmu material untuk memeriksa kumpulan alat tulang dari situs penduduk asli Amerika kuno di Tennessee tengah," tulis peneliti dalam makalah.

Hasil analisis mengungkapkan bahwa sekitar 3500-1600 SM, penghuni situs Fernvale menggunakan alat dari tulang kalkun yang diasah (Meleagris gallopavo) sebagai alat tato.

Baca juga: Ilmuwan Portugal Bikin Tato yang Bisa Memonitor Fungsi Tubuh

 

Alat tato tersebut tersebut terdiri dari empat tulang kalkun yang diasah, dua di antaranya memiliki titik utuh dan dua tulang jari-jari yang lebih kecil. Jejak pigmen pun masih terlihat.

Tulang-tulang ini diperiksa dengan sangat cermat, diperbesar hingga 140 kali yang memungkinkan para peneliti membuat katalog manufaktur kecil dan pola keausan, serta identifikasi pigmen.

Peneliti menemukan, bahwa pigmen merah dan hitam pada tulang jari-jari kemungkinan besar berasal dari oksida besi (oker) dan bahan karbon. Kedua bahan tersebut tercatat sebagai bahan tato tradisional dalam literatur arkeologi.

Cangkang kerang juga ditemukan di situs tersebut. Peneliti berasumsi jika cangkang digunakan sebagai wadah pigmen selama proses tato.

Hasil studi juga mengungkap, jika tulang-tulang tersebut merupakan alat tato paling awal yang diketahui.

Sebelumnya alat tato paling awal berupa duri kaktus berusia sekitar 2000 tahun yang ditemukan di Utah.

Studi ini dipublikasikan di Journal of Archaeological Science: Reports.

Baca juga: Tato Terus Menempel dan Tak Bisa Hilang? Ini yang Terjadi pada Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com