Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Planet Mars Masih Miliki Gunung Berapi Aktif

Kompas.com - 19/05/2021, 10:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Dalam sebuah studi baru, ilmuwan menunjukkan bukti yang kemungkinan merupakan letusan gunung berapi termuda di planet Mars.

Temuan ini pun memberikan gambaran, jika Planet Merah itu masih aktif secara vulkanik sekaligus meningkatkan potensi sebagai planet bisa dihuni.

Sebagian besar aktivitas vulkanik di Mars terjadi antara 3 miliar hingga 4 miliar tahun yang lalu.

Aktivitas tersebut menyebabkan lahirnya Olympus Mons, gunung tertinggi di tata surya. Dengan tinggi 25 km, Olympus Mons kira-kira tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest.

Penelitian sebelumnya kemudian menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Planet Merah masih ada dengan letusan gunung berapi yang lebih kecil pada 2,5 juta tahun yang lalu.

Namun kini ilmuwan telah menemukan bukti baru bahwa planet Mars mungkin masih aktif secara vulkanik dengan tanda-tanda letusan gunung berapi dalam 50.000 tahun terakhir atau lebih.

Baca juga: China Berhasil Daratkan Wahana Antariksa Pertama di Planet Mars

 

"Ini menjadi letusan gunung berapi termuda yang didokumentasikan di planet Mars. Potensi Mars aktif secara vulkanik saat ini sangat menarik," kata David Horvath, penulis utama studi kepada Space.

Mengutip Live Science, Selasa (18/5/2021), dengan menggunakan data dari satelit yang mengorbit planet Mars, para peneliti menganalisis dataran ekuator yang relatif tidak berfitur di wilayah yang dikenal sebagai Elysium Planitia.

Mereka menemukan endapan vulkanik gelap halus yang sebelumnya tidak diketahui dengan lebar sekitar 13 km, meliputi area yang sedikit lebih besar dari Washington, DC.

Endapan itu mengelilingi celah vulkanik selebar sekitar 32 km, salah satu retakan yang membentuk sistem celah dikenal sebagai Cerberus Fossae.

"Saya pertama kali melihat deposit vulkanik (gunung berapi planet Mars) ini ketika melihat-lihat beberapa gambar wilayah itu. Meski sudah melihat area ini berkali-kali sebelumnya, tetapi entah bagaimana selalu mengabaikan fitur tersebut," ungkap penulis senior studi Jeff Andrews-Hanna, yang juga ilmuwan planet di Universitas dari Arizona di Tucson, Amerika Serikat.

Baca juga: 5 Karakteristik Planet Mars dan Fakta-fakta Unik Si Planet Merah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com