Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ilmuwan Sebut Planet Mars Masih Miliki Gunung Berapi Aktif

KOMPAS.com- Dalam sebuah studi baru, ilmuwan menunjukkan bukti yang kemungkinan merupakan letusan gunung berapi termuda di planet Mars.

Temuan ini pun memberikan gambaran, jika Planet Merah itu masih aktif secara vulkanik sekaligus meningkatkan potensi sebagai planet bisa dihuni.

Sebagian besar aktivitas vulkanik di Mars terjadi antara 3 miliar hingga 4 miliar tahun yang lalu.

Aktivitas tersebut menyebabkan lahirnya Olympus Mons, gunung tertinggi di tata surya. Dengan tinggi 25 km, Olympus Mons kira-kira tiga kali lebih tinggi dari Gunung Everest.

Penelitian sebelumnya kemudian menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Planet Merah masih ada dengan letusan gunung berapi yang lebih kecil pada 2,5 juta tahun yang lalu.

Namun kini ilmuwan telah menemukan bukti baru bahwa planet Mars mungkin masih aktif secara vulkanik dengan tanda-tanda letusan gunung berapi dalam 50.000 tahun terakhir atau lebih.

"Ini menjadi letusan gunung berapi termuda yang didokumentasikan di planet Mars. Potensi Mars aktif secara vulkanik saat ini sangat menarik," kata David Horvath, penulis utama studi kepada Space.

Mengutip Live Science, Selasa (18/5/2021), dengan menggunakan data dari satelit yang mengorbit planet Mars, para peneliti menganalisis dataran ekuator yang relatif tidak berfitur di wilayah yang dikenal sebagai Elysium Planitia.

Mereka menemukan endapan vulkanik gelap halus yang sebelumnya tidak diketahui dengan lebar sekitar 13 km, meliputi area yang sedikit lebih besar dari Washington, DC.

Endapan itu mengelilingi celah vulkanik selebar sekitar 32 km, salah satu retakan yang membentuk sistem celah dikenal sebagai Cerberus Fossae.

"Saya pertama kali melihat deposit vulkanik (gunung berapi planet Mars) ini ketika melihat-lihat beberapa gambar wilayah itu. Meski sudah melihat area ini berkali-kali sebelumnya, tetapi entah bagaimana selalu mengabaikan fitur tersebut," ungkap penulis senior studi Jeff Andrews-Hanna, yang juga ilmuwan planet di Universitas dari Arizona di Tucson, Amerika Serikat.

"Setelah deposit gelap aneh yang berpusat di celah vulkanik ini menarik perhatian saya, saya tahu itu memberi tahu kita sesuatu yang penting," imbuh Andrews-Hanna.

Deposit vulkanik yang baru ditemukan ini terletak sekitar 1600 km dari pendarat InSight NASA yang juga telah menyelidiki aktivitas tektonik di Mars sejak 2018.

Selain itu, peneliti juga menemukan adanya aktivitas gempa di sekitar Cerberus Fossae.

"Kami sekarang tahu bahwa wilayah itu adalah area paling aktif secara vulkanik dan seismik di planet saat ini," kata Andrews-Hanna.

Lebih lanjut, peneliti memaparkan jika temuan deposit membuktikan jika letusan yang terjadi saat itu serupa dengan sifat, komposisi, serta distribusi material letusan piroklastik.

Letusan itu menurut peneliti bisa saja memuntahkan abu setinggi 10 km ke atmosfer Mars.

Jika di Bumi, letusan piroklastik yang terkenal terjadi pada Gunung Vesuvius yang meletus pada 79 Masehi dan mengubur kota Pompeii.

Temuan baru ini pun meningkatkan kemungkinan bahwa Planet Merah lebih layak huni.

Magma yang naik dari bawah tanah bisa saja mencairkan es di dekat permukaan yang bisa memberikan kondisi menguntungkan bagi kehidupan mikroba.

"Ini tak serta merta mengkonfirmasi kehidupan masa lalu di Mars, tetapi menyiratkan lingkungan kondusif untuk dihuni," papar Horvath.

Temuan tentang gunung berapi di planet Mars ini telah dipublikasikan para ilmuwan secara daring pada 21 April lalu di jurnal Icarus.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/19/100200823/ilmuwan-sebut-planet-mars-masih-miliki-gunung-berapi-aktif

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke