Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Aroma Vagina dan Penyebabnya, Mana yang Normal?

Kompas.com - 16/05/2021, 20:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sumber Healthline

Aroma manis dalam hal ini tidak sama seperti aroma kue, melainkan aroma manis yang kuat seperti molases.

Penyebab aroma manis pada vagina bisa berasal dari bakteri. Vagina merupakan ekosistem bakteri yang selalu berubah sehingga terkadang bisa menimbulkan bau manis.

4. Aroma amonia

Aroma seperti amonia atau pemutih pada vagina bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan.

Baca juga: Perlukah Beli Obat Pembersih Kewanitaan untuk Bersihkan Vagina?

Penyebab pertama adalah urine yang mengandung produk sampingan berupa amonia atau urea. Perlu diingat, urine berbau amonia yang kuat merupakan tanda dehidrasi.

Kedua, aroma amonia pada vagina bisa disebabkan oleh bakteri vaginosis. Selain itu, bakteri vaginosis juga menyebabkan gejala keputihan, gatal, dan rasa terbakar.

5. Aroma asap

Penyebab bau tak sedap yang mirip bau asap pada vagina bisa disebabkan oleh stres emosional.

Tubuh mengandung dua jenis kelenjar keringat, yakni apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh dan kelenjar apokrin merespons emosi.

Ketika stres, kelenjar apokrin menghasilkan cairan yang jika mengenai bakteri vagina di vulva, bisa menghasilkan aroma yang menyengat.

Baca juga: Benarkah Rebusan Daun Sirih Bisa Hilangkan Bau Vagina yang Kadang Amis?

6. Aroma amis

Vagina bisa berbau amis, namun bukan bau amis seperti ikan segar, melainkan bau amis dari ikan yang membusuk.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh trikomoniasis, yakni infeksi menular seksual yang paling umum.

Infeksi trikomoniasis bisa sangat berbau namun masih bisa disembuhkan dengan penggunaan antibiotik.

7. Aroma busuk

Jika vagina berbau busuk seperti organisme mati bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan kebersihan yang buruk.

Misalnya, membiarkan tampon berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dalam vagina akan menyebabkan bau busuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com