Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Jenis Aroma Vagina dan Penyebabnya, Mana yang Normal?

KOMPAS.com – Mungkin masih banyak yang mengira bahwa vagina seharusnya tidak berbau atau beraroma wangi bunga-bungaan.

Produk pembersih area kewanitaan yang beredar pun mengklaim mampu menghilangkan bau tak sedap pada vagina.

Faktanya, vagina merupakan rumah bagi miliaran bakteri yang susunannya berubah setiap hari, bahkan setiap jam.

Perubahan tersebut mengakibatkan variasi bau yang kemungkinan besar disebabkan juga oleh siklus menstruasi dan kebiasaan kebersihan.

Ditambah lagi, selangkangan mengandung kumpulan kelenjar keringat, jadi, tidak mengherankan bukan jika vagina memiliki bau?

Dr. Mary Jane Minkin yang telah berpengalaman lebih dari 30 tahun bekerja di bidang kesehatan wanita menjelaskan mengenai jenis-jenis aroma vagina.

Dilansir dari Healthline, 13 Agustus 2020, berikut adalah 7 jenis aroma vagina yang wajib diketahui.

1. Aroma asam

Sangat umum bagi vagina untuk menghasilkan aroma yang asam, seperti makanan yang difermentasi.

Faktanya, makanan yang difermentasi mengandung jenis bakteri baik yang sama yang mendominasi vagina sehat, yakni Lactobacilli.

2. Aroma logam

Jika vagina beraroma seperti logam atau tembaga, biasanya kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena jarang menandakan masalah serius.

Aroma logam pada vagina bisa berasal dari darah menstruasi atau pendarahan ringan setelah berhubungan seks.

Selain itu, ketika vagina bersentuhan dengan sperma, ini dapat mengubah tingkat pH dan menyebabkan aroma logam.

3. Aroma manis

Aroma manis dalam hal ini tidak sama seperti aroma kue, melainkan aroma manis yang kuat seperti molases.

Penyebab aroma manis pada vagina bisa berasal dari bakteri. Vagina merupakan ekosistem bakteri yang selalu berubah sehingga terkadang bisa menimbulkan bau manis.

4. Aroma amonia

Aroma seperti amonia atau pemutih pada vagina bisa jadi merupakan tanda masalah kesehatan.

Penyebab pertama adalah urine yang mengandung produk sampingan berupa amonia atau urea. Perlu diingat, urine berbau amonia yang kuat merupakan tanda dehidrasi.

Kedua, aroma amonia pada vagina bisa disebabkan oleh bakteri vaginosis. Selain itu, bakteri vaginosis juga menyebabkan gejala keputihan, gatal, dan rasa terbakar.

5. Aroma asap

Penyebab bau tak sedap yang mirip bau asap pada vagina bisa disebabkan oleh stres emosional.

Tubuh mengandung dua jenis kelenjar keringat, yakni apokrin dan ekrin. Kelenjar ekrin menghasilkan keringat untuk mendinginkan tubuh dan kelenjar apokrin merespons emosi.

Ketika stres, kelenjar apokrin menghasilkan cairan yang jika mengenai bakteri vagina di vulva, bisa menghasilkan aroma yang menyengat.

6. Aroma amis

Vagina bisa berbau amis, namun bukan bau amis seperti ikan segar, melainkan bau amis dari ikan yang membusuk.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh trikomoniasis, yakni infeksi menular seksual yang paling umum.

Infeksi trikomoniasis bisa sangat berbau namun masih bisa disembuhkan dengan penggunaan antibiotik.

7. Aroma busuk

Jika vagina berbau busuk seperti organisme mati bisa jadi disebabkan oleh kebiasaan kebersihan yang buruk.

Misalnya, membiarkan tampon berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dalam vagina akan menyebabkan bau busuk.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/16/200200023/7-jenis-aroma-vagina-dan-penyebabnya-mana-yang-normal-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke